Network
PANDEGLANG, (KB).- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pandeglang memusnahkan sebanyak 825 botol berisi minuman keras (miras) berbagai merek, Senin (1/4/2019). Ratusan miras yang dimusnahkan tersebut yang mengandung kadar alkohol di atas 5 persen.
Ratusan botol miras tersebut dimusnahkan di halaman Satpol PP dengan menggunakan alat berat. Pemusnahan miras disaksikan Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban, Sekda Pandeglang Fery Hasanudin, Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang dan pejabat dari BNN Tangerang.
Pemusnahan miras tersebut bagian dari melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2003 jo Perda Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pelanggaran Kesusilaan, Minuman Keras, Perjudian dan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Semua miras yang dirampas itu telah memiliki kekuatan hukum tetap dan telah dieksekusi oleh pengadilan dengan denda disetorkan langsung ke kas daerah sebesar Rp 16,5 juta dari 8 terdakwa.
Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban mengatakan, saat ini miras menjadi musuh bersama masyarakat Pandeglang. Miras menjadi momok menakutkan, termasuk penyalahgunaan narkoba.
"Selain bahaya narkoba yang menjadi momok menakutkan, miras pun salah satu unsur yang merusak generasi muda, generasi penerus bangsa Indonesia. Apalagi setiap tahunnya, sekitar 50 orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkoba dan miras," kata Tanto.
Menurut dia, dengan adanya pemusnahan miras, pemerintah dinilai serius dalam pemberantasan kemaksiatan. Selain itu juga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemberantasan miras.
"Ini adalah kenyataan pahit yang haru sama-sama kita perangi. Bukan cuma tugas polisi, TNI, pemerintah, BNN, namun juga semua elemen masyarakat," ujar Tanto.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memusnahkan peredaran miras dan menjauhkan anak-anak dari penyalahgunaan barang haram tersebut. "Miras ini harus dimusnahkan bersama-sama. Maka dari itu, saya imbau anak-anak kita untuk menjauhi narkoba dan miras," tuturnya. (Ade Taufik/EM)*
