Sementara itu, Ketua MGMP Bahasa Sunda Wildan Fisabililhaq menegaskan, dari hasil survei yang telah dianalisis oleh MGMP, sekitar 50 persen satuan pendidikan (sekolah) memilih hanya satu mulok saja. Di antaranya 30 persen sekolah memilih lebih dari satu mulok dan sisanya 20 persen sekolah di Pandeglang cenderung kebingungan memilih mata pelajaran.
Apalagi dalam Surat Keputusan Bupati Pandeglang No.423.5/KEP.304-Huk/2017 diberikan beberapa pilihan yaitu jejang SD (bahasa Sunda, BTQ, dan bahasa Inggris), sedangkan jenjang SMP (bahasa Sunda, BTQ dan PLH). (IF)*