KABAR BANTEN - Di Kabupaten Lebak banyak tempat wisata religi. Salah satu wisata religi yang cukup unik dan mengundang perhatian masyarakat bernama Batu Kopeah.
Wisata religi Batu Kopeah yang berlokasi di Desa Kapunduhan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten baru saja diresmikan pada 27 September 2023.
Peresmian destinasi wisata religi itu secara langsung oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, disaksikan sejumlah aparatur sipil negara dan warga di Kecamatan Cijaku dan sekitarnya.
Desa Kapunduhan adalah salah satu desa di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini berlomba memberikan pelayanan dan menggaet para wisatawan supaya menjadi destinasi wisata religi yang menarik di Provinsi Banten.
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Langlang Buana Ujung Kulon, berikut ini Batu Kopeah dan Sumur Tujuh Keramat Kapunduhan Lebak Banten.
Terdapat tiga hal unik dari wisata religi Keramat Kapunduhan Batu Kopeah ini.
1. Nama dari Desa Kapunduhan sendiri diambil dari nama wisata religi yaitu Keramat Kapunduhan. Karena memang Desa Kapunduhan ini merupakan desa yang mengalami pemekaran dari desa tetangga yaitu desa Mekarjaya.
Selain itu Keramat Kapunduhan juga merupakan tempat sakral sehingga pada akhirnya nama objek wisata religi tersebut dijadikan nama untuk desa yang baru dimekarkan.
2. Keramat Kapunduhan ini memiliki ciri khas yaitu media Batu Kopeah Berkain Putih. Media ini biasa di gunakan seseorang untuk mengetahui ciri dalam suatu permintaan.
Adapun hal tersebut tidak dianjurkan karena berpotensi menyimpang dari akidah keagamaan yang sudah ditetapkan.
Oleh karena itu, perlu adanya himbauan untuk para peziarah agar tidak melakukan hal yang dapat menyimpang dalam hal keilmuan beragama.
3. Adanya sumur tujuh yang berada tidak jauh dari keramat kapunduhan. Mengapa dikatakan unik dan identik, karena sumur tujuh ini sudah ada sejak lama dan tidak tahu siapa yang membuat sumur tersebut.
Jadi sumur tujuh ini memiliki 7 lubang dengan diameter yang berbeda-beda, dan air yang ada di lubang sumur tujuh ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan juga bisa menaikkan derajat seseorang.
Artinya jika ada seseorang yang ingin mencalonkan diri menjadi kepala desa ataupun jabatan lainnya bisa meminum air dari sumur tersebut.
Nama Kapunduhan sendiri diambil, dari bekas peperangan yang terjadi antara Siti Hajar dan pasukan Suku Bajo.
Arti Kapunduhan sendiri adalah tempat pembunuhan atau terbunuh atau tempat kematian.
Peperangan itu terjadi bukan tanpa sebab, melainkan soal perang tersebut erat kaitannya dengan perang agama.
Konon Siti Hajar sendiri adalah seorang penyebar agama Islam dari Cirebon, yang berdakwah di daerah yang sekarang disebut Kapunduhan.
Ketika peperangan itu terjadi, pihak Siti Hajar berhasil memenangkan pertempuran sehingga nama Desa Kapunduhan berarti tempat pembunuhan.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Banten Kembali Raih Prestasi, Juara Umum Ketiga pada Kompetisi Sharia Faculty National
Itulah sejarah terkait dengan wisata religi Batu Kopeah Kapunduhan, Lebak, Banten. Semoga bermanfaat.***