Mengenal Tradisi Menyirih, Menyimpan Kisah Dibalik Daun Sirih dan Rajutan Cinta Perempuan Asia

- 9 Agustus 2021, 14:00 WIB
Dua wanita yang sedang Menyirih di Batavia tempo dulu.
Dua wanita yang sedang Menyirih di Batavia tempo dulu. /KITLV30485/Woodbury & Page (Java)

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Lebih lanjut, ChanJu-kua mencatat, pada abad ke-12, sirih sering dipakai dalam ritual pernikahan dan seremoni istana.

Begitu melekatnya tradisi Menyirih di Indonesia, bahkan dahulu Menyirih merupakan sebuah keharusan dalam sosial masyarakat.

Saat anda sedang Menyirih atau orang lain sedang Menyirih, jika tidak menawarkan dan menerima tawaran, maka hal tersebut akan dianggap sebagai sebuah penghinaan.

Lalu, apa hubungannya antara daun sirih dan rajutan cinta perempuan Asia?

Sebagaimana disebutkan diatas, tradisi Menyirih ini biasa dilakukan oleh para kaum perempuan.

Baca Juga: Mengenal Mahkota Sultan Banten, Pusaka Bertatahkan Batu Mulia, Bermotif Floral Penanda Perkembangan Islam

Apalagi saat akan pergi bercinta, berhubung dahulu belum ada pasti gigi seperti sekarang, perempuan Asia akan mengunyah sirih dahulu agar saat berbicara tidak bau mulut.

Dalam infografis yang dibagikan @jalurrempahri, hal tersebut dicatatakan dalam buku Oud Batavia tahun 1992 karya F. D Haan, disebutkan bahwa perempuan Asia tidak akan bercinta tanpa mengharumkan napas mereka terlebih dahulu.

Cara yang dilakukan untuk mengharumkan napas tersebut adalah dengan Menyirih.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah