KABAR BANTEN - Tradisi Buaya Putih merupakan sebuah kesenian pertunjukan yang sudah ada sedari dulu.
Dalam tradisi yang berkembang di masyarakat Kecamatan Padarincang, kesenian Buaya Putih ini biasanya ada saat pernikahan digelar.
Dalam rangkaian kesenian Buaya Putih, tentu yang menjadi iconnya adalah replika dari Buaya Putih itu sendiri.
Untuk itu, proses pembuatan replika Buaya Putih pun tidak sembarangan, butuh keahlian sehingga mirip layaknya Buaya, karena juga mengandung arti atau simbol yang bermakna.
Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berdasarkan legenda cerita rakyat, awal mula tradisi Buaya putih ini berkaitan dengan kehidupan seekor buaya yang ada di Rawa Dano.
Letaknya yakni di Kampung Curugahu, Desa Kadubeureum sekira 37 kilometer ke arah tenggara dari pusat Kota Serang.
Selain ditampilkan saat prosesi pernikahan yakni proses hantaran, seiring perkembangannya, tradisi Buaya Putih ini juga ditampilkan pada berbagai prosesi hajatan ataupun syukurun termasuk juga ajang-ajang kegiatan pariwisata lainnya.
Tradisi Buaya Putih ini terbilang unik dan bisa dikatakan meriah.