Kuliner Legendaris Eksis Sampai Sekarang, Apem Cimanuk Khas Pandeglang Cocok Untuk Tajil Berbuka Puasa

- 19 Maret 2024, 14:45 WIB
Apem Putih Cimanuk, makanan khas Kabupaten Pandeglang Banten.
Apem Putih Cimanuk, makanan khas Kabupaten Pandeglang Banten. /Tangkapan layar/YouTube The Piknikers

Proses memasaknya menggunakan tungku tradisional dan pengukusan berlangsung 5 menit sampai apem matang, proses memasak apem secara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar masih tetap dilestarikan.


Dan 5 menit setelah apem dikukus kemudian apem siap diangkat dari kuali, dikeluarkan dari wadah satu persatu sambil menggunakan minyak sayur agar tidak lengket di tangan.

Setelah itu apem dibungkus menggunakan kertas nasi yang dilapisi daun pisang untuk menutup atas bungkusan apem. Dengan menggunakan daun pisang dan menghindari penggunaan plastik, dimaksudkan agar apem awet sampai 2 hari.

Maka tak heran jika setiap harinya Rumsah menghabiskan satu karung daun pisang untuk mengukus dan membungkus apem satu bungkus apem isi 10 buah dijual oleh Rumsah seharga Rp10.000 per bungkus.

Jika ingin tambahan gula aren cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 lagi maka pembeli akan mendapatkan dua bungkus gula aren yang telah larut para penikmat.

Apem Barokah tersebar di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan sekitarnya, para konsumen Apem Barokah biasanya membeli apem untuk dikosumsi pribadi bersama keluarga, untuk oleh-oleh bahkan ada pula yang membeli apem untuk dijual lagi.

Dulu apem selalu ada dalam acara ulang tahun, pernikahan, selamatan, haul disajikan untuk tamu dan lain sebagainya.

Rumsah juga mengatakan yang membedakan apem Kadubungbang dengan daerah lainnya yaitu memiliki bentuk apem yang tebal dan mengembang.

Dengan tektur itulah, Apem Barokah ini menjadi incaran para pemburu takjil di bulan puasa. Apalagi jika dicocol kinca atau sirop, legit manis meresap ke dalam apem. Dijamin ketagihan, makan satu tidak akan cukup.

Baca Juga: Deretan Kuliner Paling Hits di Kota Bandung yang Bikin Ketagihan Ga Nyesel Ga Pake Hitung Kalori

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah