KABAR BANTEN – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Tahun 2021.
Program KMMI ini mulai dibuka sejak 25 Maret hingga 30 April 2021, dan proses pendaftaran hingga pengajuan proposalnya dapat dilakukan pada laman kmmi.kemdikbud.go.id.
Program KMMI sendiri, nantinya akan diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), baik dari dalam dan luar negeri yang dapat diikuti oleh mahasiswa aktif tingkat sarjana yang telah terseleksi sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentuan.
Baca Juga: Tahun Ajaran 2021, Pemerintah akan Berlakukan Belajar Tatap Muka, Pemkab Lebak Surati Kemendikbud
Bentuk pelaksanaan program KMMI yang nantinya akan diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bersama DUDI berupa pelatihan atau Short Course mencakup hard skills dan soft skills yang interaksi pembelajarannya dilakukan secara sinkron dan asinkron secara daring.
Dilansir KabarBanten.com dari laman dikti.kemdikbud.go.id, dibukanya program KMMI untuk mahasiswa ini merupakan implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk menyiapkan mahasiswa memilki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Nizam, Program KMMI sendiri muncul dari permintaan yang berkembang pesat untuk pendidikan berkualitas tinggi di masyarakat.
“Program KMMI ini salah satu program yang mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)yang melengkapi pembelajaran di kelas dan bergunna mengisi kesenjangan keterampilan yang diberikan di perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja dan industri,” kata Nizam.
Baca Juga: Kuota Satu Juta Guru PPPK Terancam tak Terisi, Mendikbud : Banyak Pemda Belum Mengajukan Formasi
Sementara, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi mengatakan, selaras dengan Dirjen Nizam bahwa program KMMI ini mendukung program MBKM.
“Progam KMMI ini merupakan upaya dalam mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang mempresentasikan dunia industri sehingga kelak akan melahirkan lulusan yang siap memenangkan tantangan dunia yang semakin kompleks,yang menghantarkan Indonesia Emas 2045,” kata Aris.
Sebagaimana yang disampaikan Dirjen Nizam atas munculnya atau hadirnya program KMMI dari perimintaan yang berkembang, ada tiga tren makro yakni:
1. permintaan untukpendidikan tersier berkualitas tinggi dimasyarakat
2. transformasi digital yang terjadi di banyak industri sehingga membuat kesenjagan keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dan industri.
3. Digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses materi di dalam dan di luar perguruan tinggi.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Minta Pemda Tindak Tegas Sekolah Terlibat Intoleransi
Adapun untuk biaya pendanaan sendiri, yang didapatkan per mahasiswa dari program KMMI sebesar Rp 1 Juta yang nantinya disalurkan kepada perguruan tinggi yang mengajukan proposal KMMI.***