Calistung tak Disarankan Diajarkan pada Anak Usia Dini, Ini yang Harus Diberikan di PAUD

29 Januari 2022, 15:04 WIB
Ilustrasi anak usia dini bermain. /pixabay/design_miss_c

KABAR BANTEN - Di masa perkembangan anak usia dini, guru PAUD tidak disarankan untuk mengajari anak usia dini baca tulis dan berhitung atau Calistung, tapi harus memberikan anak usia dini pendidikan karakter.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mendorong lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk menekankan pendidikan karakter bukan Calistung.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman kemdikbud.go.id, Sabtu 29 Januari 2022, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 69 ayat (5) disebutkan bahwa penerimaan peserta didik kelas 1 SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain.

Kemudian dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tercantum bahwa persyaratan usia merupakan satu-satunya syarat calon peserta didik kelas 1 SD, yakni berusia tujuh tahun atau paling rendah enam tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.

Baca Juga: Belajar dari Rumah, Orang Tua Bisa Ajak Anak Usia Dini Belajar Bahasa

Selama ini banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya bisa Calistung pada usia dini, padahal, PAUD itu filosofinya adalah tempat bermain dan taman bermain.

Lembaga PAUD harus memberikan pembelajaran melalui bermain dan memberikan stimulasi atau rangsangan pendidikan kepada anak sesuai tahap perkembangannya karena dengan belajar melalui apa yang didengar, dilihat, dicium, diraba atau sentuh, dan dirasakannya.

Jangan paksa anak untuk menguasai materi pelajaran sekolah dasar seperti membaca, menulis dan berhitung karena belum saatnya.

Disini peran orang tua dan guru harus memberikan kebebasan anak untuk bermain, karena dalam permainan yang diberikan kepada anak usia dini itu tentang stumulus atau rangsangan yang akan membuat anak bisa menambah pengetahuan baru.

Baca Juga: Kembangkan Sains pada Anak Usia Dini, Berikut Cara Sederhananya

Banyak pengalaman yang diperoleh anak melalui panca indera akan membuat jaringan otaknya menjadi subur dan berkembang.

Kualitas otak anak dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gizi, dan stimulasi atau rangsangan yang diterima anak setiap hari melalui panca inderanya.

Rangsangan yang diterima di program PAUD membuat anak siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

Ada tahapan-tahapan yang bisa dilalui anak untuk bisa ke pendidikan selanjutnya, sehingga orang tua tidak perlu khawatir kalau anak akan ketinggalan dengan teman sebayanya.

Baca Juga: Bermain, Kegiatan Menyenangkan Bagi Anak Usia Dini, Berikut Sejumlah Hal yang Pelu Diperhatikan

Di masa pertumbuhan anak usia dini kegiatan bermain sebagai salah satu cara untuk mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitar, kemudian beradaptasi dengan teman sebaya serta mendorong untuk berkomunikasi.

Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap anak usia dini karena pada dasarnya setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Di tahap-tahap tersebut anak akan merasa bebas mengeksplor berbagai hal yang belum pernah diketahui sebelumnya dan orang tua bisa membimbing anak dengan bermain sesuai dengan tahap perkembangannya.***

Editor: Kasiridho

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler