Pemaknaan Belajar yang Positif pada Anak Usia Dini, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua

11 Oktober 2023, 07:23 WIB
Ilustrasi pemaknaan belajar yang positif pada anak usia dini. /Tangkapan layar laman paudpedia.kemdikbud.go.id/

KABAR BANTEN - Pemaknaan terhadap belajar yang positif merupakan salah satu fase fondasi yang merujuk pada kemampuan anak untuk mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku.

Pemaknaan terhadap belajar positif bisa memberikan rasa senang terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk berusaha kembali ketika belum berhasil.

Adapun keterampilan yang dibangun pada fase tersebut, ini yang bisa dilakulan oleh orang tua, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman paudpedia.kemdikbud.go.id :

Baca Juga: Hadirnya Pendidikan Inklusif di PAUD, Begini Penataan Lingkungan Belajarnya

Mampu melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan.

Anak perlu melihat proses belajar sebagai proses yang menyenangkan. Kesenangan anak akan belajar dimulai secara alamiah melalui rasa ingin tahunya yang besar akan lingkungan dan kejadian yang terjadi di sekitarnya.

Ketika seorang anak menyenangi belajar, maka hal ini akan memberikan fondasi bagi kesiapan anak mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Kemampuan itu terlihat dari antusias dan rasa ingin tahu anak dalam melakukan sesuatu.

Contoh: saat kegiatan projek menanam tanaman hias, anak terus bertanya tentang apa, kenapa dan bagaimana dan pertanyaan lainnya seputar projek tersebut sebagai bentuk rasa ingin tahunya.

Mampu melihat manfaat dari kegiatan belajar.
Ketika seorang anak merasakan manfaat dari kegiatan belajar yang menye nangkan, maka ia akan mengembangkan kecintaan terhadap belajar.

Saat kecintaan terhadap belajar terpupuk, maka potensi anak menjadi pembelajar sepanjang hayat menjadi semakin besar.

Lalu, bagaimana kita tahu bahwa anak-anak sudah berkembang apa belum pemaknaan terhadap belajar positifnya?

Untuk mengetahui hal tersebut, maka dapat mengamati beberapa hal berikut ini:

- Peserta didik antusias atau senang datang ke sekolah.

- Peserta didik mau mencoba kembali atau memperbaiki pekerjaan jika melakukan kesalahan.

-    Peserta didik mempunyai perhatian terhadap apa yang ia pelajari, menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan.

Baca Juga: Mengenalkan Literasi Keuangan pada Anak, Ini Aktivitas yang Bisa Dilakukan Bersama Orang Tua

Nah itulah tadi ulasan singkat tentang pemaknaan belajar yang positif pada anak usia dini.

Jadi, langkah pertama yang perlu dilakukan agar anak menjadi pembelajar sepanjang hayat adalah fokus membangun fase fondasi ini terlebih dahulu, agar kedepannya anak memiliki rasa cinta untuk belajar tanpa harus dipaksa.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: paudpedia.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler