Cegah Kekerasan Seksual, Edukasi Seksual Sejak Dini Dibutuhkan, Berikut Sejumlah Caranya

- 17 Januari 2022, 16:02 WIB
Ilustrasi keluarga terkait edukasi dini terhadap anak untuk mencegah kekerasan seksual.
Ilustrasi keluarga terkait edukasi dini terhadap anak untuk mencegah kekerasan seksual. /Tangkapan layar instagram @kemdikbud.ri

KABAR BANTEN - Kekerasan seksual terhadap anak-anak terus meningkat, oleh karena itu orang tua perlu memberikan edukasi seksual sejak dini kepada anak-anak agar dapat diantisipasi.

Anak-anak perlu mendapatkan edukasi seksual agar lebih waspada terhadap kekerasan seksual dan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Walaupun edukasi seksual belum semua orang tua menerapkannya karena menganggap edukasi tersebut tidak perlu atau masih tabu.

Padahal, edukasi seksual sangat penting untuk dilakukan atau masih ada orang tua masih bingung atau belum tahu bagaimana cara untuk memberikan edukasi yang tepat.

Baca Juga: 7 Manfaat Tidur Miring ke Kanan, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Dikutip Kabar Banten dari instagram @kemendikbud.ri, Senin 17 Januari 2022, berikut informasi enam cara edukasi seksual sejak dini guna mencegah kekerasan seksual yang bisa menambah pengetahuan orang tua:

1. Kenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain

Orang tua bisa menjelaskan kepada anak-anak mereka tentang bagian tubuh dan fungsi bagian tubuh, serta bagian tertentu yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain seperti dada, bibir organ reproduksi dan pantat.

2. Ajari anak tentang perbedaan jenis kelamin

Orang tua perlu mengajarkan kepada anak tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Hal ini berfungsi untuk mengajarkan anak menggunakan toilet anatara laki-laki dan perempuan kemudian cara berpakaian yang sesuai dengan jenis kelaminnya.

Baca Juga: Mengenal 6 Literasi Dasar yang Harus Dimiliki Sesuai Perkembangan Teknologi

3. Tanamkan budaya malu kepada anak

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan rasa malu kepada anak agar anak dapat menghargai dirinya sendiri. Mengajari tentang batasan bermain dengan lawan jenis dan arahan untuk tidak melepas atau mengganti pakaian di tempat umum.

4. Membatasi aktivitas menonton kepada anak

Tidak semua tontonan memiliki unsur edukasi bagi anak, di samping itu, ada dampak negatif seperti tayangan yang menampilkan adegan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak akhirnya ditiru, karena sifat anak-anak yakni meniru apa yang sudah mereka lihat.

Baca Juga: Saksikan Orang Tua Sering Bertengkar, Ini yang Harus Dilakukan Anak Menurut Buya Yahya

5. Dampingi anak saat bermain gawai

Orang tua memberikan gawai dengan akses penuh, namun hal tersebut bukan langkah yang tepat bagi orang tua. Banyak konten-konten yang kurang pantas bagi anak-anak oleh karena itu orang tua dapat mendampingi anak saat bermain gawai serta tetap awasi anak selama bermain gawai.

6. Tumbuhkan rasa percaya diri anak kepada orang tua

Orang tua dapat mengajari anak untuk tidak menyembunyikan hal apapun dari orang tua, dengan cara menunjukan sikap jujur dari hal-hal kecil.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @kemendikbud.ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah