KABAR BANTEN - Banjir yang terjadi di Kota Serang membuat sejumlah sekolah terkena banjir, salah satunya di Sekolah Dasar atau SD Negeri Karangantu Kota Serang.
Banjir tersebut membuat kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SD Negeri Karangantu Kota Serang untuk sementara waktu dilakukan daring.
Kepala SD Negeri Karangantu, Yuyun Herliani mengatakan, pertama kali terkena banjir. Sebelumnya tidak pernah.
Ia mengatakan, banjir masuk ke sekolah pukul 14.00 WIB dan kondisi sekolah pada saat itu sudah selesai kegiatan belajar mengajar, dan air masuk hingga sepinggang orang dewasa.
"Beberapa buku-buku di setiap kelas sudah diamankan, kemudian kelas yang terendam ini kelas bawah yakni kelas 1 hingga kelas 3 dan 4, 5 dan 6 ada di lantai dua," kata Yuyun saat ditemui di SD Negeri Karangantu Kota Serang, Rabu 2 Maret 2022.
Baca Juga: Update Banjir Kota Serang: Sebagian Wilayah Mulai Surut, Ada 2.413 Rumah Terdampak
Ia menyampaikan, untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan daring hingga Sabtu mendatang.
Menurut Yuyun, melihat kondisi ruang kelas yang masih banyak lumpur akibat banjir, bersih-bersih sekolah melibatkan guru karena kasian juga kalau murid dilibatkan.
"Kami akan bergotong-royong bersama guru-guru membersihkan ruang kelas, ruang guru dan ruang komputer, ini merupakan banjir pertama kali karena sebelumnya tidak pernah," ujarnya.
Baca Juga: Metaverse, Tren Teknologi Digital Masa Depan, Apa Itu? Begini Penjelasannya
Ia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar dilakukan daring karena ada beberapa guru dan murid yang rumahnya juga terkena banjir.
Jadi, sekolah memutuskan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring sementara waktu.
"Murid kami juga ada yang rumahnya hanyut karena terbawa banjir, nanti kami akan bicarakan dengan dewan guru untuk memberikan bantuan," ucapnya.
Ia mengatakan, diharapkan murid-murid tetap semangat belajar dari rumah untuk sementara waktu, karena kondisi sekolah yang harus masih dibersihkan terlebih dahulu.
"Kami akan lakukan bersih-bersih ruang kelas, karena pada saat banjir banyak binatang yang ikut hanyut jadi kami takut anak-anak kenapa-kenapa," ujarnya.
Sementara itu, salah satu guru di SD Negeri Karangantu Kota Serang, Eti menuturkan, ada ruangan yang baru dibangun yakni ruang komputer.
Ruangan tersebut terkena banjir tapi komputer sudah diselamatkan. Kemudian, kondisi ruang guru juga sangat berantakan tapi ada dokumen yang masih bisa diselamatkan.
"Kami melihat kondisi sekolah kalau sudah bersih kami akan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, dan tidak hanya sekolah rumah penjaga sekolah pun terkena banjir," tuturnya.***