Tips Sukses Mendidik dengan Cinta, Berikut Strategi Pendekatan yang Harus Dilakukan

- 12 September 2022, 15:31 WIB
Miss Ela membagikan strategi mendidik dengan cinta dan kasih sayang untuk siswa.
Miss Ela membagikan strategi mendidik dengan cinta dan kasih sayang untuk siswa. /Kabar Banten /Dede Adi Faisal Suryadi

KABAR BANTEN - Mendidik dengan cinta dan kasih sayang, merupakan salah satu strategi pendekatan terhadap siswa berdasarkan usianya untuk meraih keberhasilan dalam pembelajaran.

Berbagai strategi pembelajaran bisa diciptakan, dipilih dan ditentukan oleh seorang pendidik, sesuai kebutuhan siswa dengan memperhatikan karakteristik siswa dan tujuan belajar, seperti mendidik dengan cinta dan kasih sayang, merupakan salah satu strategi pendekatan pembelajaran terhadap siswa berdasarkan usianya.

Menurut Kepala Sekolah TK Global Indonesia School (GIS) Nurlaila Nofidiani atau akrab disapa Miss Ela, pendidikan sangatlah penting dalam rangka mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Bahkan sekolah sekolah yang ada dibanten khususnya, kini bersaing untuk menunjukan kualitas terbaiknya pada sekolahnya masing masing.

Namun, disamping itu semua, pastinya tidak terlepas dari para pengajar dan pendidik profesional.

Seperti yang dilakukan oleh Miss Ela, bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran dirinya mencoba menerapkan strategi pendekatan mendidik dengan cinta.

Ketika mendidik dengan cinta, tentu ada beberapa strategi pendekatan yang harus dilakukan terhadap siswa berdasarkan dari segi usianya.

Berikut strategi pendekata yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran berdasarkan usia siswa, menurut Mis Ela:

1. Untuk usia TK lebih kepada sentuhan untuk mengetahui emosional siswa nya seperti dipeluk, di tepuk tepuk pundaknya, karena anak TK itu lebih dekat dengan orangtuanya, jadi guru disini sebagai orangtua kedua bagi mereka.

Anak yang aktif atau ketika dia meluapkan emosinya dengan marah atau tantrum pun, sama harus dipeluk juga, sampai dia merasa aman dan nyaman setelah itu baru ditanya kenapa marah, dan biasanya anak akan lebih terbuka ketika sudah merasa nyaman.

2. Untuk usia SD
Pada usia SD karena sudah mulai terlepas dari orangtuanya, sebagai fasilitator atau guru harus membangun minatnya, kira kira apa yang menarik di sekolahnya seperti ektrakurikuler ataupun yang lainnya, dan itu bisa digali dari segi minat dan bakat anak anak.

3. Untuk usia SMP dan SMA
Adapun cara pendekatannya tentu akan lebih berbeda dari usia TK dan SD yang mana mereka harus dijadikan sebagai teman dan tidak boleh didikte harus seperti apa, dan harus bagaimana. Pada mereka mereka akan lebih banyak bercerita.

Ketika semua pendekatan sudah dilakukan dan anak anak sudah merasa aman dan nyaman, maka pembelajaran pun akan lebih muda h dipahami.

Untuk memahami karakteristik siswa sebagai fasilitator atau pendidik harus mengenal terlebih dahulu dengan karakter yang beragam, ketika anak itu pendiam sebaik nya diajak untuk bercerita.

Begitupun dengan anak yang rasa ingin tahunya tinggi itu harus diberi tahu dan diarahkan dengan hal hal yang positif dan harus ada komitmen diawal sebelum memulai aktifitasnya.

Menurut Miss Ela, metode pembelajaran dikelas itu berbeda beda mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA.

1. Untuk jenjang TK dan SD itu menggunakan Teacher center karena guru disini sebagai model dan mereka masih membutuhkan bimbingan dari gurunya

2. Untuk jenjang SMP dan SMA, itu menggunakan Student center dimana anak anak yang mencari tahu sendiri apa yang mereka pelajari.

Sedangkan gurunya hanya mengarahkan dan memfasilitasinya seperti contoh pelajaran Biologi tentang tanaman.

Nah mereka akan mencari tahu sendiri materi yang berkaitan dengan tanaman, mulai dari awal sampai akhir.

Itulah beberapa tips sukses mendidik dengan cinta, melalui pendekatan dan metode pembelajaran, yang harus dilakukan berdasarkan usia peserta didik. Semoga bermanfaat.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x