Asesmen Nasional Bentuk Evaluasi, Bukan untuk Membandingkan

- 25 September 2022, 07:49 WIB
Suasana ANBK yang dilaksanakan siswa SMPN 1 Kota Serang, di SMPN 1 Kota Serang/Dokumen/Kabar Banten
Suasana ANBK yang dilaksanakan siswa SMPN 1 Kota Serang, di SMPN 1 Kota Serang/Dokumen/Kabar Banten /

KABAR BANTEN -  Asesmen Nasional salah satu bentuk evaluasi sistem pendidikan yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter, serta penilaian kondisi lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran yang efektif. 

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional masih ada yang belum memahami apa tujuan dari program evaluasi sistem pendidikan ini.

Ada beberapa hal penting untuk diluruskan agar tidak terjadi miskonsepsi terkait Asesmen Nasional, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Bisa Bunda Contek Nih, Ide Menu Finger Food Untuk Bayi 9 Sampai 12 Bulan

1. Bukan untuk menghukum dan mencari siapa yang salah
Hasil dari Asesmen Nasional menjadi salah satu data yang disajikan di dalam Rapor Pendidikan.
Data yang disajikan dalam rapor pendidikan untuk menunjukkan apa saja hal-hal yang perlu diperbaiki dan juga ditingkatkan oleh satuan pendidikan.

Serta dinas pendidikan agar bisa meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan.
Oleh karena itu, hasil dari Asesmen Nasional pada dasarnya bukanlah untuk menghukum dan juga mencari siapa yang menjadi kambing hitam atas kualitas pendidikan yang ada.
Data yang disajikan justru seharusnya dijadikan acuan untuk merefleksikan diri serta membenahi layanan pendidikan sehingga mutu pendidikan bisa lebih ditingkatkan lagi.

2. Bukan untuk memperingatkan satuan pendidikan dan juga daerah
Masih banyak masyarakat yang menganggap warna merah ataupun kuning dalam Rapor Pendidikan adalah sebuah peringatan bagi satuan pendidikan dan juga dinas pendidikan.
Jadi seolah-olah satuan pendidikan dan dinas pendidikan harus dihakimi akibat buruknya hasil Rapor Pendidikan.
Warna-warna ini justru berguna untuk membantu memvisualisasikan hasil yang ada sehingga satuan pendidikan dan dinas pendidikan lebih mudah untuk membacanya.

3. Bukan untuk membanding-bandingkan pencapaian
Berkaca pada Ujian Nasional, hasil yang ada terkadang menjadi sebuah hal yang dibanding-bandingkan.
Hal ini seolah-olah menjadi ajang gensi antarsekolah ataupun antardaerah. Maka dari itu, pada Asesmen Nasional mindset ini haruslah diubah.
Hasil yang diperoleh dari Asesmen Nasional dan yang ditampilkan pada Rapor Pendidikan bukanlah hal yang patut untuk diperbandingkan.
Namun, hasil bagus yang ada pada satuan pendidikan atau daerah lain dapat dijadikan role model bagi satuan pendidikan atau daerah yang hasil Rapor Pendidikannya masih belum baik.

4. Mencari akar masalah
Rapor Pendidikan menyajikan berbagai data mengenai permasalahan apa saja yang dialami oleh satuan pendidikan dan daerah.
Dengan data tersebut, satuan pendidikan serta dinas pendidikan dapat mencari akar permasalahan untuk bisa direfleksikan dan juga dibenahi.

Halaman:

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x