Network
Dewan Pendidikan Banten meminta pengelola sekolah swasta harus mempunyai strategi jitu, agar sekolah tetap bertahan dalam persaingan penerimaan peserta didik baru. Serta dukungan pemerintah untuk memperhatikan sekolah swasta agar tidak kalah bersaing dengan sekolah negeri.
"Kalau persoalannya pada penerimaan peserta didik karena tidak bisa memenuhi kuota rombongan belajar (rombel), tapi masih ada sekolah yang masih bisa bertahan. Namun kalau ada persoalan lain seperti anggaran pendidikan, saya mengusulkan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) persentasenya untuk siswa tidak mampu," kata Ketua Dewan Pendidikan Banten Dadang Setiawan pada saat kegiatan Obrolan Mang Fajar bertemakan 'Nasib Sekolah Swasta di Tengah Pandemi', di Harian Umum Kabar Banten, Kamis (9/7/2020).
Ia menyarankan, persentase calon siswa mempunyai kemampuan ekonomi menengah, bisa dibagi 50 persen untuk ke sekolah swasta. Kemudian sisanya lagi bisa ke sekolah negeri. Sehingga sekolah swasta tidak lagi merasakan kekurangan siswa, dan tidak lagi merasakan kekurangan pendanaan operasional.
"Adanya sekolah zonasi tersebut, agar calon siswa tidak perlu jauh-jauh datang ke sekolah dari tempat tinggal. Alangkah baiknya konsentrasi siswa yang tidak mampu itu bertambah, sehingga yang tidak mampu itu pada saat kena zonasi jadi nyari sekolah," ujarnya.
Selain itu, Dadang sangat prihatin mengetahui ada sekolah swasta di Kota Serang yang tutup akibat tidak mendapatkan peserta didik baru. Menurut dia, perlu dicari tahu permasalahan pada sekolah tersebut, bisa karena mengalami manajemen yang tidak baik atau ada hal lain.
"Kami sangat prihatin, harus cari tahu dulu apa yang sedang terjadi di sekolah tersebut. Kami berharap jangan ada lagi sekolah swasta yang tutup. Peran kami sebagai dewan pendidikan, melihat adanya sekolah swasta ada yang tutup itu harus meningkatkan pengawasan kinerja ke depannya. Kami menerima masukan-masukan dari masyarakat agar ke depan kinerja kita semakin lebih baik," katanya. (Denis Asria)*
