Dibalik Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Ada Peran Penting Ki Hadjar Dewantara dan RA Kartini

- 2 Mei 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi tumpukan buku.
Ilustrasi tumpukan buku. /Pixabay/jarmoluk

 

KABAR BANTEN - Hari Pendidikan Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan lahirnya Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara yang sedari dulu memperjuangkan hak pendidikan untuk masyarakat.

 

Apalagi, ratusan tahun Indonesia telah dijajah oleh beberapa negara, seperti Belanda dan Jepang yang memaksa masyarakatnya untuk tidak mengenyam bangku pendidikan.

Pengetahuan yang dimiliki pun sangat minim, bahkan masyarakat Indonesia pada saat itu cukup mudah untuk dikelabui dan dihasut karena tidak adanya pendidikan.

Baca Juga: Sejarah Perjuangan Ki Hajar Dewantara Menerapkan Konsep Pendidikan dan Perguruan Taman Siswa di Indonesia

Maka, Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat berupaya memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia dengan membangun Taman Siswa.

Dia merupakan seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia sekaligus guru bangsa, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi sejak zaman penjajahan Belanda.

Mengutip dari akun instagram resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia @kemdikbud.ri, Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu pejuang pendidikan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan hak pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara berpendapat, jika pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak, agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara pun dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959.

Hingga tanggal kelahirannya kini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia, dengan semboyan Tut Wuri Handayani sebagai slogan pendidikan.

Dia juga dibantu dan ditemani oleh sang istri Nyi Hadjar Dewantara untuk memberikan pendidikan layak kepada masyarakat Indonesia atau pribumi.

Nyi Hadjar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Ajeng Sutartinah juga dikenal sebagai salah satu pelopor dan pendiri Taman Siswa perempuan yang memberikan hak pendidikan kepada pribumi.

Nyi Hadjar dengan setia selalu mendampingi Ki Hadjar Dewantara untuk memperjuangkan pendidikan dan, bahkan dalam pembuangan ke negeri Belanda sejak 13 September 1913 sampai 26 Juli 1919.

Tak hanya itu, Raden Ajeng atau RA Kartini juga turut berperan penting dalam pendidikan di Indonesia, dia memperjuangkan hak pendidikan kaum wanita.

RA Kartini juga mengatakan, jika sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu dan sebagai tempat untuk mendapatkan pendidikan.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 3 Bahasa Manusia Kuno yang Menjadi Misteri dan Belum Bisa Diterjemahkan Hingga Saat Ini

Bahkan, sebuah pesan menyentuh yang disampaikan RA Kartini tentang pendidikan dalam keluarga juga penting dalam membentuk karakter anak.

"Sekolah memang tempat untuk menuntut ilmu. Namun, sesungguhnya pengetahuan yang diperoleh seseorang juga didapatkan dari keluarga.

Sebab anak pada dasarnya cenderung melihat dan meniru apa yang diajarkan oleh orang tuanya," tulis RA Kartini.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @kemdikbud.ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah