Program STUKA Diluncurkan, Siap Lahirkan Tenaga Ahli Berkompeten

- 24 Agustus 2023, 08:05 WIB
Suasana penyempatan secara simbolis kepada penerima manfaat STUKA Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.
Suasana penyempatan secara simbolis kepada penerima manfaat STUKA Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. /Kabar Banten/Denis Asria

KABAR BANTEN - Institut Kemandirian Dompet Dhuafa meresmikan Sekolah Tukang Ahli (STUKA) yang merupakan program vokasi.

 

Berdirinya STUKA diharapkan dapat mendukung kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi bangunan.

Institut Kemandirian bekerja sama dengan DD Konstruksi dan diharapkan STUKA dapat melahirkan tenaga ahli yang berkompeten.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Untirta Ikut PMM Outbound, Disebar ke Sejumlah Kampus, Rektor Ingatkan Jaga Etika

"Kami sebagai lembaga pelatihan vokasi yang terus berinovasi dengan berbagai program pelatihan diharapkan bisa menjadi solusi untuk mendorong keterampilan bagi Sumber Daya Manusia di Indonesia," kata Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Abdurrahman Usman.

Hal itu disampaikan Usman usai memberikan sambutan pada peresmian Sekolah Tukang Ahli di Gedung Wardah Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu 23 Agustus 2023.

 

"Kami sebagai lembaga pelatihan vokasi yang terus berinovasi dengan berbagai program pelatihan diharapkan bisa  menjadi solusi untuk mendorong keterampilan bagi Sumber Daya Manusia di Indonesia," kata Usman.

Ia mengatakan, kurikulum yang diterapkan ada lima di antaranya dua umum dan tiganya spesialis.

Selama mengikuti sekolah, penerima manfaat diajari tentang teknik sampling, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kemudian untuk spesialis tentang ahli seperti ahli plafon dan baja ringan.

"Penerima manfaat dalam satu kelas terdiri dari 15 orang dalam satu angkatan, nah ini mereka dilatih selama 17 hari untuk praktiknya," ujarnya.

Ia menuturkan, setelah praktik 15 hari penerima manfaat tersebut akan mengikuti magang, karena Sekolah Tukang Ahli tersebut lebih banyak praktik. Sementara teorinya hanya 10 persen.

"Kami berharap ini bisa menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Rahmad Riyadi mengatakan, peluncurkan Sekolah Tukang Ahli merupakan program yang sangat bagus.

Dengan keahlian yang dimiliki dalam bidang konstruksi diharapkan bisa langsung menerapkan ilmunya.

"Tentu ini memberikan manfaat, dalam memberikan pemberdayaan bisa langsung diterapkan dan mendapat penghasilan langsung," ujarnya.

Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi berharap program STUKA memberi dampak positif dan memberi efek baik bagi penerima manfaat serta masyarakat luas.

Baca Juga: 3.241 Calon Mahasiswa Bersaing Dapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama

Lahirnya program STUKA dari pemikiran banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan memerlukan uang.

"STUKA dipilih karena memiliki energi besar dan gagasan yang tepat" katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah