Sekolah Alam Banten Darunnisa Terapkan Belajar Interaktif

- 7 September 2020, 21:11 WIB
Sekolah Alam Banten Darunnisa Kota Serang
Sekolah Alam Banten Darunnisa Kota Serang /Denis Asria/

KABAR BANTEN - Sekolah Alam Banten Darunnisa Kota Serang menerapkan metode belajar interaktif bagi peserta didik. Selain itu juga sekolah mendorong peserta didik untuk mencari tahu, mencari solusi, dan menelaah sesuatu hal lebih mendalam. Oleh karena itu peserta didik diharapkan menjadi lebih kritis dan kreatif.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah Alam Banten Darunnisa Kota Serang Yulia, saat ditemui di sekolah, Senin 7 September 2020.

"Di sekolah alam kami menerapkan metode belajar interaktif, serta mendorong peserta didik untuk mencari tahu, mencari solusi dan menelaah sesuatu lebih mendalam. Mereka menjadi lebih kritis dan kreatif. Contoh saja ketika mereka sedang ambil wudhu di luar kemudian melihat binatang katak kami langsung menjelaskan katak itu bergeraknya seperti apa, dan anak-anak meresponnya meloncat bu, dan itu menjadi pembelajaran," kata Yulia kepada Kabar Banten.

Ia menjelaskan, kalau di sekolah lain menerapkan metode sentra, kalau pihaknya menggunakan sentra alam langsung. Makanya halaman luas banyak pepohonan itu ciri sekolah alam, itu untuk memberikan kebebasan anak untuk mengeksplor kreativitas. Dalam proses pembelajarannya juga pihaknya tidak berpatokan pada buku paket tetapi eksplorasi, namun juga ada buku panduan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang.

Baca Juga : Di Kota Serang, Sekolah Tatap Muka Bergantian

"Kami menerapkan sentra alam langsung, karena memiliki halaman luas, banyak pepohonan, itu untuk memberikan kebebasan anak untuk mengeskplor kreativitas mereka. Untuk buku sendiri kami tidak berpatokan pada buku paket, namun ada buku panduan dari Dindikbud. Melihat kurikulum untuk dikaji dan dibedah untuk menentukan tema, bisa saja tema itu dari kondisi sekarang Covid-19, atau menentukan tema yang situasional," ujar Yulia.

Ia menuturkan, bahasa yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam proses kegiatan belajar pihaknya memberikan lembar kerja untuk murid, usai melakukan pengamatan dan pembelajaran suatu materi.

Tidak hanya itu pihaknya juga mengenalkan tanaman seperti jahe, bawang putih, lengkuas kepada murid dengan langsung mencium aromanya. Setiap pembelajaran tersebut pihaknya menerapkan belajar sambil melakukan dan belajar sambil bermain. Untuk sains pihaknya melakukan kegiatan berkebun menanam tumbuhan obat.

"Kami menggunakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, namun anak-anak menggunakan bahasa jawa tapi tetap kami kenalkan bahasa inggris dasarnya kalau untuk Taman Kanak (TK) lebih mengenalkan benda. Kami juga kenalkan bumbu-bumbu seperti jahe, bawang putih dan lengkuas dan anak-anak mengenalkan baunya, kami menerapakan belajar sambil melakukan dan belajar sambil bermain," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x