Pemprov Banten Petakan Penerima Vaksin Covid-19 di Kabupaten Kota

26 November 2020, 17:19 WIB
Ilustrasi vaksin /Shutterstock via Antara/

KABAR BANTEN – Pemprov Banten akan memetakan jumlah usia penduduk antara 19 sampai 58 tahun di masing-masing kabupaten kota se-Provinsi Banten.

Pemetaan tersebut untuk menghitung jumlah kebutuhan vaksin Covid-19 di masing-masing kabupaten/kota.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Provinsi Banten mendapatkan jatah 8 juta sasaran vaksin Covid-19.

Baca Juga: Di Kabupaten Pandeglang, Petugas Pelayan Publik jadi Target Penerima Vaksin Covid-19

Vaksin tersebut saat ini sedang tahap uji klinis dan kemungkinan akan didistribusikan kepada masyarakat sasaran di Provinsi Banten pada Desember 2020 atau awal Januari 2021.

“Terkahir (informasi) kita dapat 8 juta lebih vaksin,” kata Gubernur Banten saat berbincang dengan wartawan di Rumah Dinas Gubernur Banten, Kota Serang, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Tahap Awal Direncanakan Desember 2020, Jutaan Warga Kota Tangerang Diproyeksi Dapat Vaksin Covid-19

Pihaknya belum menentukan berapa kuota yang didapatkan masing-masing kabupaten/kota.

Ketentuannya warga yang menjadi sasaran vaksinasi berusia antara 19 sampai 58 tahun. Oleh karena itu, perlu dilihat dulu berapa warga di masing-masing yang memenuhi usia tersebut.

Sehingga kebutuhan vaksin masing-masing kabupaten/kota akan menyesuaikan.

“Dengan bonus demografi di masing-masing kabupaten/kota usia itu berapa banyak,” katanya.

Baca Juga: WHO Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Polio Buatan Bio Farma

WH  berharap, seluruh warga yang memenuhi syarat dapat mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah.

“Kita berharap warga usia itu harus mengikuti. Kuota tergantung jumlah penduduk usia segitu,” ujarnya.

Baca Juga: Waduh! Vaksin Covid-19 di Indonesia Masih Tunggu Ini, Ada Kaitan dengan Penghentian di Brazil?

Vaksinasi akan dibagi beberapa tahap, prioritas vaksinasi yang pertama adalah kalangan TNI/Polri, tenaga medis, dan beberapa kelompok lain yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

“Akhir Desember atau Januari baru kita berikan kepada masyarakat, yang diutamakan seperti polisi/tentara,” ucapnya.

Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Distribusi Bahan Pokok Disterilisasi

Mantan Anggota DPR RI ini menjelaskan, perkembangan terkahir kasus Covid-19 di Provinsi Banten masih menunjukan kenaikan, meskipun tidak terlalu signifikan.

“Ini memang ada tren semakin meningkat walapun kita pada zona oranye,” ucapnya.

Baca Juga: OTG Covid-19, Seorang Pria Isolasi di Rusunawa Margaluyu, Sebelumnya Ngontrak di Permukiman Padat

Peningkatan kasus terjadi seiring dengan semakin massifnya upaya tracing dan tracking yang dilakukan Pemprov Banten. Sampai kemarin jumlah tes swab yang dilakukan sudah melebihi standar minimal yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

“Semakin tes kencederungannya meningkat walapun kenaikan tidak signifikan,” ucapnya.

Meski kasus terus meningkat, angka kematian Covid-19 di Provinsi Banten terbilang lebih rendah.

Baca Juga: Evaluasi Penanganan Covid-19, Wali Kota Tangsel: Kesadaran Penerapan Protokol Kesehatan Belum Ideal

“Pemerintah masih tetap melakukan langkah merespon perkembangan yang ada, dan meminta masyarakat bahwa virus iu masih ada, virus itu masih mengancam sehingga masih tetap diperlukan disiplin protokol kesehatan. Di mana-mana kita berikan pemahaman seperti itu,” ucapnya.

Baca Juga: Bawaslu Banten Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan Saat Tahapan Kampanye di Tiga Daerah

Saat ini masyarakat harus bersama-sama pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Sehingga kasus Covid-19 di Banten dapat segera diselesaikan. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” ucapnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler