Banjir Kabupaten Serang Meluas, Jumlah Rumah Terdampak Capai Ribuan

8 Desember 2020, 13:15 WIB
Petugas BPBD saat ajan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Gandayasa, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Senin 7 Desember 2020 malam. /Dok. BPBD/

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Serang menyebutkan banjir di wikayahnya semakin meluas, jumlah rumah warga terdampak banjir juga terus bertambah.

Hingga Selasa 8 Desember 2020 total rumah terdampak banjir Kabupaten Serang mencapai 1.357 rumah.

Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhonny E Wangga mengatakan, hingga saat ini sudah ada 18 desa di delapan kecamatan yang terendam banjir. Yakni Desa Tambak, Nagara dan Cijeruk Kecamatan Kibin. Desa Pamarayan, Sangiang, Wirana dan Damping Kecamatan Pamarayan.

Baca Juga: Tangani Banjir di Kabupaten Serang, 2 OPD Ini Diminta Turun ke Masyarakat

Desa Bojong Pandan dan Bojong Catang Kecamatan Tunjung Teja. Desa Gandayasa, Panosogan dan Panyabrangan Kecamatan Cikeusal. Desa Batukuwung dan Citasuk Kecamatan Padarincang.

Desa Tengkurak Kecamatan Tirtayasa, Desa Malabar, Blokang Kecamatan Bandung dan Desa Dukuh Kecamatan Kragilan.

Berdasarkan hasil olah data sementara hingga 8 Desember pukul 07.00 total rumah terdampak mencapai 1.357 rumah, 1.353 Kepala Keluarga (KK) dan 4.247 jiwa.

Baca Juga: Debit Air Bendung Pamarayan Capai 2.000 Meter per Detik, Sirine Tanda Bahaya Sempat Dibuyikan

Kemudian sejumlah warga juga mengungsi. Yakni Kibin 15 KK atau 60 jiwa, Cikeusal 80 jiwa, Tunjung Teja 609 jiwa, Pamarayan 31 KK atau 106 jiwa, Kragilan 70 jiwa, dan Tirtayasa 92 jiwa.

Ia mengatakan, pantauan lanjutan Selasa 8 Desember 2020 secara keseluruhan debit air meningkat dan memasuki rumah warga yang di akibatkan oleh meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Ciujung.

Hingga pukul 10.00 pagi debit air bendungan Pamarayan mencapai 1.110 meter kubik per detik.

Baca Juga: Warga Twitter Kangen Liburan, Cuitan Pulau Bali Jadi Trending

Sementara sebelumnya, akibat banjir di wilayah Kabupaten Serang hingga Senin 7 Desember 2020 pukul 18.00, baru sebanyak 805 rumah yang terendam.

Jhonny E Wangga mengatakan, banjir di wilayah Kabupaten Serang dampak dari hujan yang turun sejak pagi hingga malam beberapa hari terakhir ini dengan intensitas cukup tinggi , sehingga debit air sejumlah sungai ikut meningkat dan meluap yang mengakibatkan beberapa kecamatan tersebut terdampak banjir.

Baca Juga: KPK Undang Mantan Pimpinan, Ruki hingga Agus Rahardjo Titip Pesan, Saut: Firli Jangan Takut Diancam

Ketinggian muka air dalam banjir tersebut berkisar antara 10 centimeter sampai 1 meter.

Jhonny mengatakan berdasarkan hasil olah data sementara hingga pukul 18.00 dari 6 tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Serang yang diberangkatkan ke lokasi, diketahui pada Senin 7 Desember 2020 ada 805 rumah yang terendam banjir.

Baca Juga: Ungkap Temuan Bansos di Desa tidak Benar, Ganjar: Kalau Timbangannya tidak Sama, Belum Tentu Korupsi

Kemudian 1.177 KK, 3.550 jiwa, 30 balita, 50 anak anak, 19 lansia dan 20 ibu menyusui.
Kemudian ada juga korban yang mengungsi.

Diantaranya 15 KK dari Kecamatan Kibin mengungsi di Mushola Al-Husnah dan SDN Nagara. 80 jiwa dari Desa Panosogan Kecamatan Cikeusal dan sudah mendirikan dapur umum. Kebutuhan mendesak para pengungsi Cikeusal yakni alat penerangan dan matras.

Baca Juga: Wilayahnya Sering Banjir Saat Sungai Ciujung Meluap, Warga Tirtayasa Dorong Normalisasi

156 jiwa dari Desa Bojong Pandang Kecamatan Tunjung Teja dan telah mendirikan dapur umum. 107 jiwa dari Desa Bojong Catang Kecamatan Pamarayan juga telah mendirikan dapur umum. 70 jiwa dari Desa Dukuh Kecamatan Kragilan.

Jhonny mengatakan, berdasarkan pantauan pada Senin 7 Desember, secara keseluruhan debit air meningkat dan memasuki kerumah warga. Banjir disebabkan oleh meluapnya DAS Ciujung.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler