Klaster Perkantoran di Kota Baja Mengganas, Pemkot Cilegon Terapkan WFH 75 Persen

11 Januari 2021, 07:50 WIB
Ilustrasi Covid-19 ASN1 /

KABAR BANTEN - Guna menekan laju penularan virus corona di lingkungan perkantoran pemerintah, Pemkot Cilegon mulai memberlakukan pola bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) sebesar 75 persen.

Penjabat Sekda Cilegon Maman Mauludin ketika dikonfirmasi mengatakan, alasan diterapkan  WFH tersebut melihat banyaknya pegawai atau ASN di lingkungan kantor pemerintah setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Hal tersebut memunculkan ke khawatiran terjadi klaster perkantoran pemerintah.Sesuai dengan instruksi,  pemberlakuan para pegawai bekerja dari rumah atau WFH dimulai hari Senin, 11 Januari 2021,”katanya, Ahad 10 Januari 2021.

Diaa mengatakan, meski Pemerintah Pusat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Tangerang Raya, namun untuk Kota Cilegon sebagai tempat transit akan mengikuti instruksi tersebut.

Baca Juga : Musda PAN Cilegon 2021, Mantan Ajudan Iman Ariyadi Ramaikan Bursa Ketua DPD

Sesuai Instruksi Mendagri Nomor  1 Tahun 2021 mengenai pengaturan bekerja dari rumah 75 persen dan bekerja dari kantor 25 persen bisa dipakai daerah kabupaten/ kota tatkala yang positif Covid-19 melebihi nasional, yang meninggal melebihi nasional, yang sembuh di bawah nasional dan  kesediaan fasilitas perawatan isolasi covid terpenuhi.

“Kekhawatiran memang ada, namun kami sudah ikuti instruksi tersebut dan menggelar rakor. Nanti setelah 25 Januari, kami akan lakukan evaluasi dan hasilnya seperti apa. Dalam pelaksanaannya nanti, pola WFH merujuk kepada Perwal.Dimana semua OPD yang memberlakukan pegawainya bekerja dari rumah tetap harus melaporkan ke BKPP,”ujarnya.

Pada bagian lain, menjelang vaksinasi atau pemberian vaksin Covid-19 di Kota Cilegon, yang hanya tinggal menghitung hari, sebanyak 5 (Lima) fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Cilegon tutup sementara.

Baca Juga : Pemkot Cilegon Siapkan 32 Faskes Layani Vaksinasi Covid-19

Lima faskes yang tutup sementara menjelang vaksinasi Covid-19 tersebut yakni Puskesmas Cibeber, Puskesmas Grogol, RSKM, RSUD Cilegon dan RS Kurnia. Penutupan tersebut terkait dengan kasus Covid-19.

Plt. Kadinkes Kota Cilegon, Dana Sujaksani ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penutupan sementara kedua faskes menjelang vaksinasi Covid-19.

Dana menyebutkan bahwa kelima faskes di Kota Cilegon tersebut ditutup dengan alasan yang berbeda.

"Iya ditutup untuk sementara, Puskesmas Cibeber ditutup karena akan dilakukan sterilisasi karena pegawainya ada yang terpapar Covid-19. Sementara untuk RS Kurnia, ruang perawatan penuh dan yang tiga lainnya dilakukan steriliasi," kata Dana Sujaksani.

Baca Juga : Kejari Cilegon Berencana Tukar Guling Aset, Pantau Gedung di JLS, Sekretaris Inspektorat: Merinding

Menurutnya, penutupan tersebut sifatnya sementara dan hanya beberapa hari. Pihaknya, kata dia, akan memantau terus kelima Fakses tersebut, karena pelaksanaan Vaksinasi Sinovac dijadwalkan pada 14 Januari mendatang.

"Yang khawatir memang Faskes yang mempunyai rawat inap cukup banyak seperti RS Kurnia,RSKM dan RSUD Cilegon. Karena penutupannya sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan, padahal kegiatan vaksinasi tinggal beberapa hari lagi. Tapi mudah-mudahan pada saat kegiatan vaksinasi Covid-19 bisa lowong dan tidak terjadi kepadatan pasien," ungkapnya.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler