Vaksinasi Tahap Dua Provinsi Banten: Butuh 1,5 Juta Vaksin, Terima 28.800 Dosis

24 Februari 2021, 14:29 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Gilang/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Provinsi Banten mulai menerima vaksin untuk kebutuhan vaksinasi tahap dua sebanyak 28.800 dosis.

Namun, jumlah yang diterima tersebut masih jauh dari kebutuhan vaksinasi tahap dua di Banten yakni sebanyak 1,5 juta dosis.

Diketahui, Banten akan melakukan vaksinasi tahap dua pada Maret 2021. Vaksinasi tersebut dilakukan terhadap pelayan publik, mulai dari TNI/Polri, ASN, pejabat vertikal, anggota DPRD sampai kabupaten /kota, dan pelaku yang usaha yang memberikan daya ungkit terhadap ekonomi seperti para pedagang di pasar.

Baca Juga: Vaksin Prakarsa Mantan Menkes Tuai Pro Kontra, DPR RI Datangi Para Peneliti Undip, Ternyata Begini Hasilnya

Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji H mengatakan, kebutuhan vaksin untuk vaksinasi tahap dua kurang lebih mencapai 1,5 juta dosis. Jumlah yang diterima Banten baru sebanyak 28.800 dosis.

“Jauh sekali (dari kebutuhan),” kata Ati di Aula Dinkes Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu 24 Februari 2021.

Ketidaksesuaian jumlah vaksin yang diterima dengan kebutuhan diakuinya cukup mengganggu pikiran. Soalnya, antusias masyarakat sasaran untuk menerima vaksin sudah terbilang tinggi. Sementara jumlah vaksin yang diterima dari pusat terbatas. “Itu bagaimana sedangkan antusias sudah luar biasa untuk vaksinasi,” ucapnya.

Baca Juga: Perpres Covid-19 Diteken Jokowi, Ini 3 Sanksi Bagi Warga Tolak Vaksin, Salah Satunya tak Dapat Bansos

Ia menjelaskan, penggunaan vaksin yang diberikan kepada daerah sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Setiap satu vaksin yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan.

“Gubernur sendiri untuk vaksinasi enggak bisa intervensi. Karena memang khusus vaksin ini top down dari pusat, setiap vaksin yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan dan terdata dalam pusat data terpadu nasional,” ucapnya.

Selain melakukan vaksinasi, pihaknya juga sedang berusaha mencegah penyabaran Covid-19 di pengungsian korban bencana banjir di Tangerang Raya. Di Kota Tangerang pihaknya membuka 23 posko ditambah pos utama berupa Puskemas untuk melayani rapid antigen. Pengungsi yang terdeteksi positif Covid-19 ditempatkan pada pengungsian yang terpisah.

Baca Juga: Pemkot Serang Siapkan 200 Vaksin Covid-19 untuk Wartawan

“Jadi jangan sampai berkumpul di sana ternyata di dalam sana dia terkena covid. Jadi kita pilah mereka, kalau yang positif covid tempat pengungsian. Ini yang kita lakukan di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang,” ucapnya.

Berbeda dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, pihaknya tidak membuka posko di Kota Tangerang Selatan. Karena genangan air di Kota Tangerang Selatan tidak berlangsung lama, sehingga tidak ada masyarakat yang berdiam di pengungsian.

“Jadi di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang kita bagikan masker, kita bawa masker dari provinsi dan kabupaten kota yang punya stok masker,” ucapnya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Kota Tangerang, 26 Ribu Warga Segera Divaksin, Berikut Sasarannya

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, kasus Covid-19 di Tangerang Raya sudah tertangani dengan baik, seiring dengan diterapkannya PPKM mikro. Berdasarkan laporan yang dia terima, tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap PPKM mikro di Tangerang Raya mencapai 80 sampai 90 persen.

Angka itu menunjukan tingkat kedisiplinan masyarakat terbilang tinggi “Dan kalau kita mau lihat secara realitsik sudah ada perubahan yang signifikan. Kalau laporan Dinkes Banten, ada RT yang hijau, kecenderungan bahwa (Covid-19) semakin tertangani dengan baik,” katanya.

Baca Juga: Pesantren di Banten Cegah Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Penerapan PPKM mikro diperluas ke seluruh daerah di Banten yang memiliki potensi penyebaran Covid-19. Sehingga, kabupaten/kota di Banten memiliki langkah yang sama dalam menangani Covid-19.

“Kalau tidak semuanya bagaimana koordinasinya. Karena, terjadi interaksi antara orang Lebak, Serang ke Tangerang,” tuturnya.*

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler