Sering Ditertibkan, Manusia Silver dan PSK di Kabupaten Lebak tak Kapok, Ini Yang Dilakukan Satpol PP

13 Maret 2021, 23:08 WIB
Anggota Satpol PP Kabupaten Lebak dibantu Anggota Polres Lebak menertibkan sejumlah manusia silver yang mengamen di beberapa titik lampu merah di Rangkasbitung. /Dokumen Satpol PP Lebak

KABAR BANTEN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kabupaten Lebak bersama Tim Gabungan sepanjang tahun 2021 ini telah beberapa kali menjaring manusia silver dan Pekerja Seks Komersial (PSK) di sejumlah tempat di Kabupaten Lebak.

"Sudah beberapa kali kita tertibkan manusia silver dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PSK) tapi balik lagi dan balik lagi," ujar Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Lebak, Dartim kepada KabarBanten.com, Sabtu, 13 Maret 2021.

Dartim mengatakan, manusia silver dan PSK yang terjaring didata dan kemudian dilakukan pembinaan oleh Petugas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Lebak. Namun, manusia silver dan PSK tersebut tidak kapok. Bahkan, ada yang bilang 'ya pak ditangkap juga paling didata doang terus dipulangin'.

"Pernyataan yang disampaikan itu memang benar. Kenyataannya setelah diamankan, kemudian dimintai keterangan, lalu didata dan selanjutnya diperbolehkan pulang ketika memang tidak ada permasalahan hukum," ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan Seksi I Tol Serang-Panimbang Mau Rampung, Apindo Usulkan Hal Ini

Pemberian izin pulang setelah diamankan, kata Dartim, tidak membuat efek jera manusia silver dan PSK tersebut.

Ia mengungkapkan, penghasilan menjadi manusia silver selama empat jam di lampu merah itu bisa mendapatkan uang Rp300.000 sampai Rp400.000. Uang itu diperoleh hanya mengamen di satu titik lampu merah saja.

"Saya menyaksikan sendiri uang yang didapat manusia silver saat ditertibkan terus diminta hitung uangnya dalam kardus itu sampai Rp400 ribu. Jadi, pantes saja beberapa kali kita tertibkan eh balik lagi. Ternyata uang yang didapat besar. Bahkan, saya saja seharian bekerja gak dapet segitu," ujar Dartim.

Baca Juga: Polres Lebak Kerahkan Pasukan Skala Besar, Ada Apa?

Ia mengatakan, selain karena tergiur mendapatkan uang yang banyak dari hasil mengamen, pola penertiban pun tidak sampai selesai. Artinya, hanya sampai pembinaan ringan tanpa diberikan pembinaan sampai mereka dapat hidup mandiri dengan dititipkan di panti sosial.

"Ke depan, harapan saya setelah ditertibkan, mereka ini dititipkan di panti sosial. Dengan begitu diharapkan mereka dapat mencari nafkah sesuai yang diharapkan dan dapat membuat efek jera karena mau tidak mau mereka harus tinggal di panti selama pembinaan," ujar Dartim.

Terkait permasalahan tersebut, kata dia, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Sekda Kabupaten Lebak.

"Saya sudah temui Ibu Sekda (Penjabat Sekda Kabupaten Lebak Virgojanti) dan sudah disampaikan bahwa kaitan penertiban ke depan tidak hanya oleh Satpol PP tapi juga diikuti oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait," ujar Dartim.

Baca Juga: Sejumlah Manusia Silver di Kota Serang Terjaring Razia, Mayoritas di Bawah Umur

Satpol PP, kata dia, memiliki peran menertibkan. Sedangkan OPD lain di antaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan BNN, memberikan pembinaan lanjutan.

Misalnya dari Dinas Kesehatan melakukan pengecekan kesehatannya, apakah ada penyakit menular atau tidak. BNN mengecek pakai narkoba atau tidak. Dinas Pendidikan menyiapkan pendidikannya ketika memang mereka anak putus sekolah.

Baca Juga: Bupati Lebak Lantik Virgojanti Jadi Penjabat Sekda Kabupaten Lebak, Ini Yang Diharapkan Iti Octavia Jayabaya

Kemudian, Dinas Sosial berperan memberikan bantuan ekonominya melalui program bantuan serta menyiapkan rumah panti sosialnya. Lalu, Disnaker menyiapkan pelatihan kerja bagi mereka para penyandang masalah kesejahteraan sosial.

"Jadi, ketika kita amankan (manusia silver dan PSK) nanti dinas terkait dapat mengambil perannya masing-masing," ujar Dartim.

"Kalau kita semua kompak. Saya optimis akan membuat para manusia silver ataupun PMKS kapok dan tobat. Karena memang selain nanti harus mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan, di sisi lain kita harapkan mereka secara ekonomi dapat mandiri dari usaha sendiri tanpa kembali lagi mengamen di jalanan ataupun menjajakan pelayanan kepada para lelaki hidung belang," lanjut Dartim.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler