Belasan Pengendara Motor Terjatuh Saat Melintas di Depan Kantor Basarnas Banten, Ternyata Ini Gara-garanya

31 Maret 2021, 11:50 WIB
Tim Basarnas Banten saat menolong para pengendara sepeda motor yang jatuh di depan kantor Basarnas Banten Selasa 30 Maret 2021. /Dok. Humas Basarnas Banten/

KABAR BANTEN – Sebanyak 13 pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan di Jalan Raya Serang-Cilegon tepatnya di depan Kantor Basarnas Banten, Selasa 30 Maret 2021.

Kecelakaan tersebut terjadi dalam kurun waktu beberapa jam, mulai sore hingga malam hari.

Belasan kendaraan roda dua tersebut terjatuh ternyata gara-gara ruas jalan tersebut licin karena ceceran tanah yang diguyur hujan.

Baca Juga: Pelanggar di Jalan Tol Tangerang-Merak Ditindak Tegas, Barang Bukti Dimusnahkan, PT MMS Terapkan 3E

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Banten Hairoe Amir Abyan membenarkan banyaknya kecelakaan di depan kantornya tersebut.

Kecelakaan yang terjadi sejak pukul 16.00 sampai malam tersebut mencapai 13 kendaraan.

"Sekitar 13 kendaraan dari sore sampai malam, dari Cilegon ke Serang," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 31 Maret 2021.

Baca Juga: Jembatan Ciujung Baru Rangkasbitung Lebak Rusak Bolong Lagi, Jalan Bypass Ditutup Sementara

Ia mengatakan kecelakaan tersebut terjadi akibat jalanan licin terkena ceceran tanah bekas truk pengangkut tanah dan diguyur hujan. Kecelakaan bukan kali ini saja terjadi sebab sebelumnya pun sudah sering terjadi.

"Biasa hujan jalan licin bekas truk tanah, tanahnya pada jatuh ke jalan. Sering, karena jalannya beda tinggi di depan Wulandira," tuturnya.

Namun demikian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Para korban pun sempat ditolong oleh tim dari Basarnas yang selalu siaga didepan kantornya ketika hujan turun.

 "Alhamdulillah gak ada yg meninggal, cuma luka luka," ucapnya.

Baca Juga: Kondisi JLS Cilegon: Hujan Sebentar, Genangannya Berhari-hari, Ini Penyebabnya

Pantauan Kabar Banten, sepanjang ruas Jalan Raya Serang-Cilegon memang banyak ditemukan tanah merah berceceran. Tanah tersebut berasal dari truk yang kerap mengangkut tanah dari galian dan melintas di ruas jalan nasional tersebut.

Saat kemarau jalanan tersebut tampak dipenuhi debu berwarna merah dan mengganggu pandangan, sedangkan saat hujan menjadi licin karena tanah mengendap di badan jalan.

Di ruas jalan tersebut juga banyak kendaraan berukuran besar yang melintas. Tak ayal jalan tersebut kerap dijuluki jalur tengkorak karena sering terjadi kecelakaan.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler