KABAR BANTEN - Sebanyak tujuh orang Suku Baduy Dalam dan satu Orang Baduy Luar, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak berjalan kaki sejauh 86 kilo untuk ketemu Ibu Gede (Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya).
Tujuh orang Suku Baduy Dalam dan satu orang Suku Baduy Luar menemui Ibu Gede dengan berjalan kaki sejauh 86 kilo untuk menjalani ritual adat Seba Gede Baduy 2021.
Tujuh warga Suku Baduy dalam dan satu orang Baduy Luar berjalan kaki sejauh 86 kilo merupakan utusan Puun untuk menemui Ibu Gede (Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya) dan Bapak Gede (Gubernur Banten).
Baca Juga: Dinkes Kabupaten Serang Antisipasi Virus Covid-19 Varian Baru yang Lebih Mematikan
"Ritual Seba Baduy 2021 diikuti 20 orang. Sebanyak 8 orang diantaranya berjalan kaki sejauh 86 kilo dari Kanekes menuju Pendopo Bupati Lebak (Ibu Gede)," kata Kepala Museum Multatuli Ubaidillah Muchtar kepada Kabar Banten, Jumat, 21 Mei 2021.
Sebanyak delapan orang berjalan kaki sejauh 86 kilo terdiri dari warga Suku Baduy Dalam sebanyak tujuh orang dan warga Suku Baduy Luar sebanyak satu orang.
Sedangkan 12 orang lainnya tidak berjalan kaki melainkan naik kendaraan.
Baca Juga: Putri KW Hadapi Ujian Berat di Perempat Final Spain Masters 2021, Lawan Unggulan 4 dari Belgia
"Ritual Seba Baduy ini sudah dijalankan secara turun - temurun. Untuk yang keberapanya belum ada catatannya tetapi sudah berjalan ratusan tahun," katanya.
Ritual Seba Baduy ini merupakan bukti kesetiaan mereka kepada pemerintah. Kepada Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Gubernur Banten.
Jadi sebagai bukti kesetiaan, warga Suku Baduy menjalankan ritual Seba Baduy.
Baca Juga: Innalillahi, Rizki Ridho Sampaikan Kabar Duka, Ayahnya Meninggal Dunia
"Ritual Seba Baduy dilaksanakan satu tahun sekali. Seba sendiri ada yang mengatakan, seserahan, penyerahan. hasil bumi, ada menyatakan bakti kesetiaan dan bisa masuk adat istiadat, ritual," katanya.
Dalam kegiatan Ritual Seba Baduy, dilaksanakan prosesi penyerahan hasil pertanian kepada Ibu Gede dan Bapak Gede. Sebagai bentuk ucapan syukur mereka atas hasil panen selama satu tahun.
"Hasil panen dibawa dan diserahkan kepada Ibu Gede dan Bapak Gede berupa pisang, gula aren, singkong dan lainnya. Ritual Seba Baduy dilaksanakan satu tahun sekali setelah Kawalu, dan Ngalaksa," katanya.
Baca Juga: Mulai 1 Juni 2021, Bank Plat Merah Kenakan Biaya Cek Saldo, Tarik Tunai dan Transfer di ATM Link
Ritual Seba Baduy selain menyerahkan hasil pertanian, mereka memberikan laporan selama satu tahun. Menyampaikan harapan serta memberikan laporan atau titipan pesan dari puun.
"Jadi Seba Baduy, menyerahkan hasil bumi, memperat silaturahmi, menyampaikan laporan dan membawa amanat Puun," katanya.
Salah satu Utusan Suku Baduy Dalam Karman mengaku, ia berangkat berjalan kaki dari kampung halamannya sekitar jam 4.00 pagi.
"Kami diperintah Puun untuk menyerahkan hasil pertanian kepada Ibu Gede, ke Bapak Gede," katanya.
Baca Juga: So Sweet, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Serahkan Bunga ke Isteri Tercinta
Ketika ditanya, ada pesan khusus disampaikan kepada Ibu Gede dan Bapak Gede. Karman mengungkapkan tidak ada pesan khusus.
"Kalau saya hanya diminta untuk menemui Ibu Gede dan Bapak Gede," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Lebak Abdul Rohman menuturkan, Seba Baduy ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun sekali.
Baca Juga: Mengejutkan, Satpol PP Temukan Modus Baru Penjual Miras di Kota Cilegon
"Tentu ini tidak bisa dihilangkan begitu saja, situasi seperti sekarang ini pandemi Covid-19 tentu harus menyesuaikan supaya semua terjaga dari Covid-19. Maka peserta seba Baduy terbatas namun kegiatannya disajikan secara virtual, melalui panggung virtual ini supaya masyarakat dunia bisa tahu dan dapat menyaksikan kegiatan Seba Baduy tanpa harus menyaksikannya secara langsung," katanya.***