Bahaya! BOR Meningkat, Warga Kota Tangerang Diimbau Perketat Protokol Kesehatan Covid-19

9 Juni 2021, 16:00 WIB
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Liza Puspadewi mengimbau warga Kota Tangerang memperketat protokol kesehatan Covid-19. /Kabar Banten/Dewi Agustini

 

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkapkan situasi terkini perihal ketersediaan tempat tidur, yang diukur dengan bed occupancy rate (BOR) dan ruang Intensive Care Unit (ICU) di banyak rumah sakit kian meningkat. Hal itu, diungkapkan Kepala Dinkes, dr Liza Puspadewi, Rabu, 9 Juni 2021.

“BOR di Kota Tangerang saat ini di angka 52,54 persen. Yakni, angka pemakaian ruang ICU berada diangka 52 persen dan pasien yang dirawat inap 50 persen. Tapi ingat, kita pernah diangka 23 persen. Dominasi ICU adalah masyarakat rentan yakni usia lansia," ujar dr Liza.

Liza merinci, dari 116 bed ICU di 32 rumah sakit, saat ini terpakai ada 67 bed. Kemudian untuk tempat tidur untuk perawatan ada 655 yang tepakai dari 1.244 total keseluruhan. Kata dr Liza, 25 persen diantaranya adalah masyarakat di luar Kota Tangerang.

Sementara itu, untuk jumlah kasus di Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) saat ini berjumlah 131 pasien dari 158 kapasitas. Diantaranya, 63 pasien di Puskesmas Jurumudi Baru, 42 pasien Puskesmas Sudimara Pinang dan terbaru 26 Puskesmas Manis Jaya.

"Peningkatan kasus ini didominasi klaster keluarga. Namun, awal mulanya adalah klaster arus mudik pasca lebaran, klaster silaturahmi, klaster bukber, klaster lingkungan. Penularan itu seperti efek domino yang terus menerus menular," tegasnya.

Baca Juga: 77 Warga Terpapar Covid-19, Satu RW di Gandasari Kota Tangerang Lockdown, Masuk Wilayah Wajib Bawa Antigen

Ia menjelaskan, salah satu kasus terbaru klaster keluarga yang berawal dari arus mudik hingga menjadi klaster lingkungan. Kampung Rawacana, Kelurahan Gandasari, Kacamatan Jatiuwung yang ditemukan 47 orang positif Covid-19 Rapid Antigen.

"Awalnya dari satu keluarga yang pulang mudik, ternyata positif namun tetap beraktivitas bermasyarakat. Ditracing 48 warga 23 diantaranya positif, hari selanjutnya tracing lagi 179 sasaran 10 diantaranya positif. Hari selanjutnya ditemukan lagi 10 positif. Tracing ini masih berlangsung tiga hari kedepan," ungkapnya.

Dengan BOR yang terus meningkat dan terlebih pada klaster keluarga dan lingkungan, dr Liza mengimbau protokol kesehatan harus diperketat oleh masyarakat. Dalam penanganan Covid-19 tak bisa dilihat kesiapan dari hilirnya saja.

Namun, kepatuhan sejak awal harus dilakukan dari hulu, yaitu kepatuhan 5M pada masyarakat. Diantaranya, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas.

“Setelah hulunya 5M diperketat, Operasi Aman Bersama (OAB) diperkuat, tracing digencarkan diberbagai lini. Hilirnya pada fasilitas, sarana dan prasarana pun dipersiapkan. Dengan begitu, penanganan dan penekanan angka penyebaran covid-19 di Kota Tangerang bisa lebih maksimal,” tukasnya.

Baca Juga: Wakapolda Metro Jaya Pantau Klaster 'Kerja Bakti' Penularan Covid-19

Menanggapi situasi terkini, Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah meminta kepada jajaran Kecamatan, Kelurahan dan OPD untuk memperketat Operasi Aman Bersama (OAB), di lingkungan padat penduduk. Terlebih, gang-gang perumahan perlintasan antar kampung.

Arief melanjutkan, OAB ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid 19. Bukan hanya merazia masyarakat yang tidak menggunakan masker, tetapi para petugas juga harus memberikan edukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Kita tidak melarang masyarakat melakukan aktivitas. Terutama kegiatan ekonominya. Namun, harus beriringan dengan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat. Kasus pasca Idul Fitri mulai terlihat, dan bentar lagi Idul Adha, kita harus sama-sama memperketat, dan menekan laju penyebaran ini,” ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler