Dicekoki Miras, Gadis Berusia 14 Tahun di Lebak Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Bos Ibunya

11 Juni 2021, 12:56 WIB
Sejumlah awak media tengah menunggu klarifikasi terkait kasus dugaan pemerkosaan di Polres Lebak, Jumat, 11 Juni 2021. /Purnama Irawan /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Gadis berusia 14 tahun warga Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak diduga menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh PS, seorang bos sayuran di Pasar Rangkasbitung. 

PS merupakan bos dari ibu korban yang bekerja di Pasar Rangkasbitung, PS diduga telah melakukan pemerkosaan dengan terlebih dahulu mencekoki minuman keras (miras) pada gadis yang masih di bawah umur itu.

Pasca kejadian pemerkosaan, korban kini mengalami trauma berat.

Baca Juga: MU Gembar-gembor Datangkan Jadon Sancho, Eh Ditolak Dortmund

"PS merkosa anak saya sebanyak dua kali," kata Ibu Kandung korban, TI, kepada Kabar Banten, Jumat 11 Juni 2021.

TI mengungkapkan, PS melakukan pemerkosaan waktu pertama kali di rumah kontrakan temannya di Kampung Dukuh, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung. Sedangkan yang ke-2 kali di rumah kontrakan miliknya di Kecamatan Rangkasbitung.

Baca Juga: Agenda CFD Cilegon Mundur, Ada Kaitan dengan Krakatau Steel, Ini Penjelasan Sekda

"Saya di sini baru ngontrak 5 bulan, yah dari Bogor aslinya, niatnya mau nyekolahin anak (korban)," katanya.

TI mengaku saat di pamulang suka ngegrab. Kemudian ketemu sama PS diajak kerja di Pasar Rangkasbitung.

"Dia bos tukang sayur saya cuma bantuin. Saya di suruh kerja ama dia, anak saya dimanfaatin sama dia," katanya.

Baca Juga: Tren Positif Krakatau Steel di Era Pandemi, Kuartal I 2021 Catatkan Laba Bersih Rp329 Miliar

Awal mula sebelum anaknya diperkosa, pada hari Jumat sebelum bulan puasa Ramadan kemarin, PS mengajak anaknya ke Barat.

Waktu berangkat dari rumah kontrakan sekira jam 09.00 - 10.00 pagi.

"Saat itu saya enggak punya pikiran ke sono ke sini ia kan bos saya. Akhirnya dari pagi saya tungguin sampai sore ia gak datang-datang," katanya.

Baca Juga: Indonesia vs UEA Dipimpin Wasit Tetangga Lawan, Shin Tae-yong Kecewa Berat, Sampai Curhat Begini di Instagram

Begitu sudah datang ke esokan harinya, raut wajah anaknya sudah pada pucat.

"Saya curiga terus ditanya dari mana, bilangnya dari Alun-alun. Ternyata bukan dari Alun-alun," katanya.

Anknya baru mau terbuka dan bercerita baru kemarin-kemarin. Ia mengaku enggak berani cerita karena takut dan ibunya bekerja dengan PS.

"Dua minggu lalu baru cerita, anak saya ngomong kalau Mamah gak tahu kesedihan ade di sini, mamah gak tahu, terus ia nangis, dan sekarang sering sakit sakitan terus," katanya.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA SMA SMK : Information Officer di Perusahaan di Bidang Usaha MICE, Buruan Daftar!

Ia berpikir, anaknya sakit biasa setelah ditanya lagi, akhirnya ngomong kalau ia di bawa sama PS ke kontrakan temannya di Kampung Dukuh.

"Saya kemarin cek ke situ, anak saya digituin di situ. Anak saya dicekokin dulu minuman dikasih satu setengah gelas dipaksa suruh minum," katanya.

Setelah minum, anaknya enggak sadar digituin. "Inget-inget udah telanjang bulat. Nah pas pulang itu memang wajahnya terlihat pucat," katanya.

Baca Juga: Siap-siap! TV Analog tak Bisa Lagi Digunakan, Siaran Analog Dihentikan, Migrasi ke Digital

Setelah digituin di rumah kontrakan di Kampung Dukuh, ia melihat celana dalam anaknya berdarah. Namun saat itu enggak curiga ke sana.

"Pas malamnya juga suhu badannya panas dingin. Saya enggak nyangka PS tega berbuat begitu," katanya.

Padahal, diungkapkan TI, ia dengan PS satu kontrakan. Pintunya bersebelahan.

"Saya sudah laporkan kepada Polisi pekan lalu. Kemarin saya sudah dipanggil PPA," katanya.

Baca Juga: Ungkap Jaringan Narkotika, Pengedar Sabu Lebak dan Pandeglang Ditangkap

Dari pengakuan, anaknya, sudah dua kali digituin sama PS. Pertama di Kontrakan di Kampung Dukuh dan yang ke-2 kali di kontrakannya.

"Waktu kejadian ke-2, saya saat jaga di pasar. PS datang ngetok-ngetok pintu terus maksa buka celana dalam terus dicekek lehernya dan ditendang juga, namanya laki tenaganya gede anak saya gak bisa melawan," katanya.

Baca Juga: Telah Disalurkan Dana BPUM, Tahap 1 Capai Rp11,76 Triliun, Cek Disini Tahap 2 Sedang Dipersiapkan

TI mengaku kesal dan jengkel terhadap PS.
"Minta ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Karena keceriaan dan masa depan anak saya dihancurkan sama dia," katanya.

Kanit PPA Polres Lebak Ipda Rheza Kurnia Fajar sudah menerima laporan dan akan dilakukan visum.

"Pas akan divisum kemarin batal dilakukan karena korban sedang haid," katanya.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler