Angka Covid-19 Kembali Meningkat, TPU Jombang Kota Tangsel Hampir Penuh

24 Juni 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi TPU khusus Covid-19 /PMJNews/

KABAR BANTEN - Angka kematian karena Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) juga ikut meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kasus.

Pemakaman khusus dengan protap khusus Covid-19 pun juga ikut naik jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dari jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan di taman pemakaman umum atau TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel.

Sejak Januari 2021 sampai 23 Juni 2021, sudah ada 497 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan. Bahkan di bulan ini saja yang dimakamkan sebanyak 114 jenazah.

Sementara di bulan Maret 2020 hingga Desember 2020, tercatat 457 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan dengan protokol kesehatan.

"Ada lonjakan sangat signifikan pasien Covid-19 yang meninggal dimakamkan di TPU tersebut, " ujar Kepala TPU Jombang Tabroni, Kamis, 24 Juni 2021.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kebutuhan Oksigen di RSUD Kota Tangerang Meningkat Tajam

Ia mengatakan pernah dalam satu hari pihaknya memakamkan 25 jenazah dan itu merupakan angka tertinggi yang dicatatkan petugas TPU Jombang selama pandemi Covid-19 melanda Kota Tangsel.

“25 jenazah yang dimakamkan sebagian besar tinggal di Kota Tangsel,” ucap Tabroni.

Menurut dia, jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang meningkat signifikan sejak awal Juni 2021.

Dalam sehari, setidaknya ada 5-6 jenazah yang dimakamkan di TPU khusus Covid-19 di Kota Tangsel tersebut.

“Lonjakan bulan Juni ini lumayan. Pernah tertinggi juga 11 jenazah dimakamkan, pas bulan ini juga,” bebernya.

Baca Juga: Kabar Duka dari Banten, Ketua IDI Kota Tangsel Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya telah menyiapkan lahan baru untuk dijadikan area pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19. Pasalnya, ketersediaan lahan pemakaman yang ada saat ini semakin menipis.

“Kami siapkan lahan, yakni penambahan luas lahannya kurang lebih 2.000 meter dengan kapasitas 1.000 lubang,” ungkapnya.

Selain mempersiapkan lahan, pengelola TPU Jombang juga membuat lubang makam untuk mengantisipasi bila terjadi lonjakan jenazah yang akan dimakamkan.

“Akan kita buat lubang lebih untuk jaga-jaga kalau ada lonjakan, minimal lima lubang harus ada. Untungnya kita dibantu alat beko untuk buat lubangnya, jadi tidak terlalu membuat lelah petugas,” ujar Tabroni.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota Tangsel terus meningkat dari hari ke hari. Hal ini dapat dilihat dari kasus dan pasien yang ditangani oleh Dinas Kesehatan maupun rumah sakit.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Tempat Usaha di Kabupaten Tangerang Dibatasi Sampai Jam 7 Malam

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie pun mengakui saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 (BOR) mengkhawatirkan lantaran hampir penuh.

Data terbaru dari 646 tempat tidur isolasi Covid-19 yang tersebar di 23 rumah sakit yang masih tersedia 111 dan terpakai 535 tempat tidur.

“Sedangkan tempat tidur ICU tersedia 4 dan terpakai 47,” ujarnya.

Ia mengatakan dengan kondisi tersebut artinya keterisian tempat tidur (BOR) ICU 92 persen dan tempat tidur isolasi 83 persen. Dengan kondisi BOR tersebut tentu mengkhawatirkan dan alaram merah.

“Terlebih penambahan kasus Covid-19 baru setiap harinya terus melonjak. Ini sudah alaran merah, sudah warning, sudah darurat,” ucap orang nomor satu di Kota Tangsel ini.

Baca Juga: Ruang Kelas Dijadikan Rumah Isolasi, Nakes Curhat Hingga Marah-marah, Covid-19 Kota Tangerang Melonjak

Untuk mengantisipasi kondisi BOR yang semakin mengkhawatirkan, Pemkot Tangsel akhirnya mengoperasikan Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara yang dikhususkan untuk pasien Covid-19. Semula, rumah sakit tersebut terkendala masalah dana operasional.

Lantaran kasus Covid-19 yang terus naik, upaya pendanaan operasional diusahakan oleh pemkot.

“Saya mengoperasikan RSU Serpong utara yang memiliki 6 kamar ICU dan 70 tempat tidur isolasi, bahkan bisa di tingkatkan jadi 100 tempat tidur isolasi, itu yang kita lakukan hari ini dan kemarin,” bebernya.

Labih lanjut, Benyamin menuturkan, prosedur untuk perawatan di RSUD Serpong Utara, sama dengan rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya.

Prosedur penerimaan seperti biasa dan diharap masyarakat bisa mengakses call center 119. Kemudian 119 nanti akan menyalurkan ke mana ada rumah sakit yang kosong

“Bila tidak silahkan ke puskesmas di transit dulu di puskesmas ditangani sementara nanti baru dijalankan di sana,” ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler