Petugas Gabungan Temukan Lima Hewan Kurban di Kota Serang Berpenyakit

9 Juli 2021, 20:17 WIB
Tim dokter pemeriksaan hewan kurban, saat melakukan pengecekan kesehatan terhadap kerbau di lapak pedagang di Kota Serang, Jumat, 9 Juli 2021. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sebanyak lima ekor hewan kurban di Kota Serang ditemukan mengidap penyakit orep, flu, dan kudis.

Hal itu terungkap ketika petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang bersama Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang melakukan pemeriksaan kesehatan di salah satu lapak hewan kurban di Kota Serang, Jumat 9 Juli 2021.

Petugas pun langsung memisahkan hewan kurban di lapak pedagang di Kota Serang yang sakit tersebut agar tidak menularkan ke hewan yang lainnya.

Pedagang juga diminta untuk tidak menjual hewan kurban yang sakit kepada konsumen.

Baca Juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Kota Serang, Pedagang Diminta Waspada Antraks

Kabid Kesehatan hewan (Kesian) Kesehatan Masyarakat Peteriner (Kesmapet) Distan Provinsi Banten Ari Mardiyana mengatakan, pihaknya menemukan penyakit yang lazim pada hewan dan cenderung tidak berbahaya bagi manusia.

"Penyakit yang sering dan masih bisa diatasi itu orep, kudis dan flu. Itu rata-rata karena perjalanan dan penyesuaian makanan," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di salah satu lapak tersebut, dia meminta agar pemilik lapak memisahkannya.

"Tadi yang orep ada, yang mencret ada, dan sudah dipisahkan yang batuk juga. Jumlahnya ada lima ekor, yang paling parah yang diare tadi satu ekor," ucapnya.

Baca Juga: Harganya Capai Rp 30 juta, Ini Keunggulan Kambing Jenis Sanen

Menurut dia, meskipun penyakit itu cenderung tidak membahayakan bagi kesehatan manusia, namun dapat mengurangi kesempurnaan dalam berkurban.

"Sebenarnya rata-rata bukan penyakit yang dapat menular ke manusia, cuma kalau pun memang misalnya hewan yang dijual itu sakit, dapat mengurangi kesempurnaan berkurban," ujarnya.

Dia pun berpesan kepada para pelapak untuk tidak memberikan antibiotik dalam pengobatan.

"Kalaupun dibutuhkan pengobatan, cukup pengobatan luar saja, tidak boleh diberikan antibiotik secara oral ataupun injeksi, karena menyebabkan resistensi," tuturnya.

Baca Juga: Curhat Pedagang di Kota Serang Selama Penerapan PPKM Darurat, Pendapatan Menurun Hingga Terancam Gulung Tikar

Seorang pedagang hewan kurban di Cipocok Jaya Kota Serang Dadang memastikan bila hewan-hewan kurban yang dijualnya merupakan hewan yang sehat.

"Sudah terjamin, karena saya juga bagian binaan dari Dinas Peternakan dari Provinsi Banten dan Kota Serang," ucapnya.

"Bahkan saya menyiapkan asuransi, kalau ada hewan kurban yang sakit akan saya ganti 100 persen," sambungnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler