Tongkang Batu Bara Terdampar, Biota Laut Pantai Bayah Kabupaten Lebak Diduga Tercemar

1 Agustus 2021, 16:02 WIB
Sejumlah warga tengah mengumpulkan tumpahan batu bara dari kapal tongkang di tepi Pantai Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Sabtu, 31 Juli 2021. /Dokumen Fotsar Madur Rescue

KABAR BANTEN - Pasca Kapal Tongkang muatan batu bara terdampar, biota laut di pantai Lebak Selatan tepatnya di Kampung Cikumpay, RT4 RW1, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak diduga tercemar.

Dugaan biota laut tercemar karena sebagian muatan batu bara yang diangkut Kapal Tongkang tumpah ke tepi Pantai Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

Tumpahan batu bara dari Kapal Tongkang yang terdampar ini menjadi sorotan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak karena terjadi pencemaran terhadap biota laut Bayah.

"Kapal Tongkang yang terdampar memuntahkan sebagian muatan batu baranya," kata Potsar Madur Rescue Dhika Kepada Kabar Banten, Minggu, 1 Agustus 2021.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Kapal Tongkang Bermuatan Batu Bara Terdampar di Pantai Bayah

Menurut dia, muatan batu bara yang tumpah ke laut Bayah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

"Batu bara yang tumpah dapat mencemari laut Bayah," katanya.

Selain menimbulkan pencemaran, keberadaan tumpahan batu bara mengundang banyak warga berdatangan untuk mengumpulkan batu bara yang terbawa ombak ke tepi pantai.

"Untuk dikumpulkan kemudian oleh warga dijual kembali ke PT Cemindo lagi. Saat ini warga juga sedang melakukan pengerukan batu bara," katanya.

Baca Juga: Peduli Kesehatan Warga, Pemuda Karang Taruna Malingping Bagikan 2.000 Masker

Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Kabupaten Lebak, Dasep Novian membenarkan, tumpahan batu bara menyebabkan pencemaran pada air laut.

"Iya akan mengganggu biota laut, apalagi yang sensitif terhadap perubahan yang drastis," katanya.

Ia menjelaskan, kaitan kewenangan laut sekarang ini ada di Pemerintah Provinsi Banten dan Pusat. Sebelumnya kewenangan kabupaten namun karena aturan baru jadi ditarik ke provinsi dan pusat.

"Kendati demikian, Insya Allah besok Tim kami meluncur ke selatan. Saat ini lagi koordinasi dengan pihak DLHK Provinsi Banten," katanya.

Baca Juga: 10 Tahun Bekerja di Malaysia, TKI Asal Rangkasbitung Butuh Bantuan Hukum

Sebelumnya, satu Kapal Tongkang berisi muatan batu bara terdampar di pesisir pantai Lebak selatan, tepatnya di Kampung Cikumpay, RT4 RW1, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

Kapal Tongkang bermuatan batu bara tersebut terdampar di Pantai Lebak Selatan dikarenakan terputusnya tali penarik Kapal Tunda atau Tugboat (kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver atau pergerakan utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan).

Kapal Tongkang bermuatan batu bara itu mengangkut dari Pelabuhan Lampung menuju PT Cemindo Gemilang, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

"Kapal Tongkang bermuatan batu bara sampai terdampar di pesisir Pantai Bayah Barat, akibat putusnya tali penarik Kapal Tugboat," kata Koordinator BPBD Bayah Gagan Suganda kepada Kabar Banten, Minggu, 1 Agustus 2021.

Baca Juga: Mengenal Sosok Jaro Karis, Pejuang Asal Lebak yang Ikut Perang Gerilya Usir Penjajah

Putusnya tali penarik Kapal Tugboat, disebabkan kondisi cuaca buruk. Terjadi gelombang tinggi dan hembusan angin kencang.

"Putusnya tali pengikat membuat Kapal Tongkang lepas hingga terdampar ke tepi Pantai Bayah Barat," katanya.

Kapal Tongkang bermuatan batu bara dari Lampung menuju Bayah untuk menuju PT Cemindo Gemilang.

"Belum juga sampai Dermaga PT Cemindo Gemilang di Bayah, Kapal Tongkang terdampar terhempas ombak besar pasca tali pengikatnya putus," katanya.

Gagan menambahkan, sebetulnya kapal Tongkang bermuatan batu bara ditarik oleh dua kapal Tugboat.

"Namun tali pengikat kapal pembantu putus. Sehingga membuat Kapal Tongkang dilepaskan karena khawatir membahayakan awak kapal Tugboat," katanya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler