KABAR BANTEN - Gula Semut Hariang, asal Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak seberat 1 ton di ekspor ke Negara Korea Selatan.
Gula Semut Hariang asal Kabupaten Lebak menjadi salah satu komoditas pertanian untuk di ekspor ke Negara Korea Selatan yang keberangkatannya dilepas secara virtual oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Selain Gula Semut Hariang asal Kabupaten Lebak, Presiden Jokowi melepas ekspor komoditas pertanian secara dari
17 pintu pelabuhan udara dan laut dengan nilai total ekspor sebesar lebih dari Rp7,29 triliun.
Total ekspor dilepas Presiden Jokowi, sebanyak 627,4 juta ton, meliputi komoditas pertanian 564 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton dan beberapa komoditas lainnya dengan tujuan negara utama adalah Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan serta negara-negara lainnya dengan total 61 negara.
"Untuk produk ekspor dari Kabupaten Lebak yaitu Gula Semut Hariang, Sobang seberat 1 ton," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi saat mengikuti pelepasan ekspor komoditas pertanian secara virtual di Gudang 530 Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Negara tujuan ekspor Gula Semut Hariang yaitu Negara Korea Selatan. Jauh sebelum di ekspor ke Korea Selatan, Gula Semut Hariang, telah rutin di ekspor ke berbagai negara di Asia.
"Ke Negara Malaysia, Singapura dan Thailand. Kami pemerintah daerah akan terus berupaya mendorong para petani untuk terus mengembangkan produk-produk pertaniannya dan menghasilkan produk yang berkualitas," katanya.
Baca Juga: Dulu Darah Tinggi, Sekarang Gula Darah Naik, Wali Kota Serang Gagal Divaksin Lagi
Sehingga, ke depannya produk pertanian asal Kabupaten Lebak bisa diterima di Pasar Domestik maupun Pasar Internasional.
"Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkapkan, sektor pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi dan pelepasan ekspor ini diharapkan menjadi momentum penguatan dalam hal ekspor komoditas di bidang pertanian.
"Sehingga dapat memacu para petani untuk terus produktif di masa pandemi. Peningkatan ekspor ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga," katanya.
Presiden Jokowi juga meminta kepada seluruh kepala daerah untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing.
"Perkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi dan pendampingan," ucap Presiden Jokowi.***