KABAR BANTEN - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pesimis Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kabupaten Serang akan dapat mencapai target penerimaan tahun ini.
Hal itu kata Bupati Serang karena dari target Baznas Kabupaten Serang Rp14 miliar sampai Agustus ini baru tercapai Rp9 miliar.
"Target tahun ini saya agak pesimis tercapai karena tadi pak ketua Baznas Kabupaten Serang menyampaikan baru Rp9 miliar, dari target kita tahun ini Rp14 miliar dengan sisa 4 bulan," ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada Kabar Banten saat ditemui usai acara berbagi ceria 1.000 anak yatim di lapangan tenis indoor, Kamis 26 Agustus 2021.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, saat ini yang belum dioptimalkan dan belum tersentuh adalah UPZ industri.
Oleh karena itu ia menugaskan kepada asisten daerah atau Asda I dan jajaran Baznas Kabupaten Serang untuk akses ke industri dan desa.
"Supaya dioptimalkan yang zakat kan wajib, sedekah, itu kan sama kita mengingatkan saudara kita untuk keselamatan semuanya dirinya, hartanya," tuturnya.
Baca Juga: Berada di Zona Kuning, Pemkab Tangerang Masih Tunda PTM, Bupati Ungkap Alasannya
Saat ini kata Tatuz Baznas masih mengandalkan penerimaan dari lingkungan ASN. Padahal potensi yang besar ada di masyarakat.
"Baik itu zakat maupun sedekah yang bisa dihimpun dan didistribusikan ke saudara kita yang betul-betul sangat membutuhkan dan masuk ke 8 asnaf," tuturnya.
Sementara Ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin mengatakan, untuk target tahun ini Rp14 miliar. Saat ini penerimaan sudah hampir Rp10 miliar.
Baca Juga: Sebagai Wadah Belajar, PW Aisyiyah Banten Pimpin Perolehan Suara Terbanyak Koalisi Masyarakat Sipil
"Target kita biasanya satu bulan Rp1 miliar, karena ada dampak Covid-19 kita rada berat terutama dari penerimaan rutilahu biasanya satu bulan mencapai Rp100 juta sekarang hanya Rp46 juta," ujarnya.
Sedangkan untuk penerimaan zakat kata dia saat ini masih baik. Untuk target Rp14 miliar, saat ini masih ada waktu 4 bulan.
"Insya Allah akan tercapai. Itu juga pendapatan pengumpul zakat hampir 80 persen dari ASN," katanya. ***