Mengenal 3 Aliran Debus Banten, dengan Ragam Kategori, Hanya Orang Terpilih Mampu Memainkan

28 September 2021, 12:34 WIB
Pertunjukan debus di Banten, memiliki tiga aliran dengan fungsi pertunjukan seni, kesakitan, dan pengobatan. /dispar.bantenprov.go.id

KABAR BANTEN - Debus, merupakan salah satu permainan kesenian budaya yang hingga saat ini masih melekat dengan Banten. 

Sebagai salah satu permainan yang atraktif dan cukup berbahaya, warga Banten sendiri tidak semuanya mampu menguasai dan memainkan debus.

Namun, meski demikian semua warga berkesempatan untuk mempelajari dan mempertunjukan ilmu seni bela diri seperti debus di Banten.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Dapat Penghargaan AKI 2021, Piala Bakal Dibawa Buat Nego

Seiring berkembangnya zaman, sebagaimana diketahui debus ini mulai diperkenalkan pada masa Sultan Banten pertama yakni Sultan Hasanudin.

Hingga saat ini, kesenian debus ini dapat dipelajari oleh banyak orang, bukan hanya warga Banten bahkan.

Beruntungnya, di Banten, banyak perguruan-perguruan atau bisa dikatakan sebagai padepokan yang mengajarkan ilmu bela diri yang disebut debus ini. 

Baca Juga: Pondok Pesantren Berbasis IT Dibangun di Kawasan Pariwisata Anyer-Cinangka Kabupaten Serang

Untuk itulah, seni bela diri debus ini bisa dipelajari oleh semua orang dari semua kalangan baik itu laki-laki ataupun perempuan, orang dewasa, ataupun anak-anak yang masih kecil.

Namun, tentu tingkatan ilmu yang dipelajari nya pun berbeda, untuk itu di Banten sendiri ada 3 aliran debus yang dapat dipelajari.

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman jurnal.uinbanten.ac.id, dalam karya Mohamad Hudaeri Dosen Ushludin UIN SMH Banten, yang berjudul Jawara di Banten: Peran, Kedudukan dan Jaringannya, disebutkan bahwa ada 3 aliran debus Banten.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Debus, Seni Bela Diri dari Banten, Atraksi Kekebalan Tubuh dengan Senjata Tajam Tanpa Terluka

3 aliran debus di Banten tersebut yakni disebut dengan debus al-madad, debus surosowan, dan debus langitan.

1. Debus al-madad ini bisa dikatakan sebagai debus yang paling berat.

Kegunaan dari debus al-madas ini, selain ditujukan untuk seni pertunjukan, dengan debus al-madad juga dipergunakan untuk kesaktian atau pengobatan.

Arti dari debus al-madad sendiri yakni meminta bantuan atau pertolongan.

Baca Juga: Fahmi Hakim Kuatkan Pengurus Golkar Kabupaten Serang di Desa dengan Cara Ini

Dikatakan debus al-madad, salah satu cirinya yakni para pemainnya, setiap kali melakukan aksi meminta pertolongan dengan cara mengucapkan kata-kata al-madad, yang seolah menggambarkan bahwa tindakannya didasarkan atas pertolongan dari Allah SWT.

Untuk melakukan pertunjukan, dalam kategori debus al-madad ini, khalifahnya atau pemimpin kelompok harus melakukan amalan yang sangat panjang dan berat.

Amalan-amalan yang dilakukan khalifah atau pemimpin debus ini, diambil dari tarekat rifaiyah atau qodariyah.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Bocoran Spoiler Drama Korea Lovers of the Red Sky Episode 8

Selain itu, seseorang yang dapat menjadi khalifah ataupun ditunjuk sebagai pemimpin kelompok debus ini adalah seseorang yang telah dianggap mampu dan lulus menempuh suatu perjalanan panjang dalam mengamalkan doa-doa tertentu, melaksanakan puasa dan melakukan meditasi yang cukup lama.

2. Debus surosowan merupakan debus yang tidak begitu berat dan dalam melakukan permainannya tidak memerlukan kemampuan yang tinggi.

Untuk itu, debus surosowan ini juga, permainannya bisa dilakukuan oleh para remaja yang tentunya tetap harus berlatih terlebih dahulu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Gambar Hewan yang Bersembunyi, Ungkap Cara Kamu Menyelesaikan Masalah

Selaraskan dengan nama surosowan yang identik dengan Kesultanan Banten, tampaknya sedari dulu debus surosowan ini memang fungsinya hanya digunakan sebagai seni pertunjukan di istana.

Untuk itu, tampaknya debus aliran surosowan ini hanya difungsikan untuk menghibur dengan menampilkan kesenian yang dipertunjukan di istana surosowan pada masa Kesultanan Banten.

3. Debus langitan adalah aliran debus yang juga tidak berat atau dapat dikatakan aliran yang ringan.

Baca Juga: Duel Dua Tim Bertabur Bintang, PSG vs Manchester City, Mana Jagoanmu?

pertunjukan debus aliran langitan merupakan pertunjukan debus yang fungsinya hanya sebagai seni pertunjukan saja, bukan seni untuk memperoleh kesakitan.

Tak beda jauh dengan debus surosowan, debus langitan ini juga dapat dilakukan oleh remaja, bahkan anak-anak menjadi objek sasarannya.

Dalam pertunjukannya, anak-anak yang menjadi objek sasaran peralatan debus yang tajam, nantinya saat dikenai tidak merasakan sakit ataupun tidak alami luka-luka.

Baca Juga: 8 Binatang Pembawa Musibah Jika Ada di Rumah atau Pekarangan Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Cicak

Demikian penjelasan mengenai 3 aliran debus di Banten.

Untuk diketahui, saat ini kesenian debus banyak dipertunjukan dalam acara-acara kebudayaan termasuk beragam event pariwisata.

Termasuk, di daerah Pandeglang, seni debus ini banyak ditampilkan dalam acara-acara hajatan seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya.*** 

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler