KABAR BANTEN- Meski kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Tangerang terus menurun, Hotel Yasmin tetap diperpanjang kontraknya untuk penampungan atau rumah singgah pasien Covid-19 di wilayah tersebut.
Terlebih untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang pada awal tahun 2022.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr H Achmad Muchlis mengatakan, dari awal Hotel Yasmin yang digunakan untuk penampungan pasien Covid-19 bergejala ringan dikontrak Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan cara berjangka per tiga bulan.
Baca Juga: Hore, Anak Usia di Bawah 12 Tahun Sudah Boleh Masuk Mall di Kota Tangerang
Kemudian terakhir, seharusnya habis di bulan Oktober, maka terus diperpanjang hingga Desember 2021.
"Sebab, kasus harian Covid-19 belum benar-benar hilang. Jadi kita khawatir kasusnya melonjak lagi, lalu kita kesulitan mencari hotel untuk isolasi lagi, jadi arah pimpinanya begitu," ujarnya, Rabu, 6 Oktober 2021.
Untuk saat ini saja, masih ada pasien Covid-19 di Hotel Yasmin. Tercatat, kemarin sore, ada lima pasien Covid-19 yang dirawat.
Lalu, pagi ini direncanakan akan ada lagi tiga pasien masuk untuk dirawat.
"Total ada 8 pasien Covid-19 yang dirawat. Jadi meski angka penularan menurun, Hotel Yasmin belum pernah mencatatkan angka nol pasien, tapi memang untuk saat ini tidak tiap hari pasien masuk," kata dr Muchlis.
Namun, karena jumlah pasien yang terus menurun, Pemkab Tangerang pun tidak mengaktifkan semua tower di hotel tersebut.
Baca Juga: Aljazair Jadi Lawan Indonesia di Piala Thomas 2020, Berikut Profilnya
Pada masa krisis penularan virus akibat pandemi, hotel tersebut sempat kelebihan kapasitas, harusnya hanya bisa menampung 240 pasien dengan mengaktifkan dua tower di hotel tersebut.
Namun kini, Pemkab Tangerang hanya mengaktifkan satu tower dengan kapasitas pasien 120 orang saja.
Tenaga medis diahlikan untuk percepatan vaksinasi.
Baca Juga: Weton Rabu Kliwon: Puncak Kejayaan, Hari Naas dan Hari Keberuntungan Menurut Primbon Jawa
Kemudian, jumlah tenaga medisnya pun sementara dialihkan untuk vaksinasi massal.
Sebab, pada saat pasien full, ada 11 dokter, 20 lebih perawat, apoteker, ahli gizi yang bertugas.
"Kalau untuk sekarang karena pasien sedikit, jadi tenaga medis dialihkan untuk percepatan vaksinasi. Jadi bergantian, kalau saatnya nanti dibutuhkan lagi di Hotel Yasmin, maka akan dipanggil kembali tanpa harus ada perekrutan ulang," ujar dr Muchlis.***