Gus Baha Masuk Bursa Caketum Nahdlatul Ulama, Ini Yang Dikatakan Ketua GP Ansor Cilegon

8 Oktober 2021, 18:58 WIB
Soleh Syafei, Ketua GP Ansor Kota Cilegon. /

 

KABAR BANTEN - Menjelang muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU yang akan digelar pada Desember 2021 mendatang.

Sejumlah Calon Ketua Umum (Caketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mulai bermunculan.

Salah satu calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU adalah munculnya nama KH. Ahmad Bahaudin Nirsalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha.

Munculnya Gus Baha dalam survey bursa Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU oleh salah satu lembaga survey yakni indostrategic merupakan sesuatu yang mengejutksn.

Alasan Gus Baha masuk dalam survey Caketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU dianggap mewakili dari kalangan muda.

Gus Baha yang aktif dalam berbagai pengajian dan disiarkan langsung melalui Media Sosial, mendapat respon sekitar 14 persen lebih.

Dengan gaya yang khas, Gus Baha, selalu membahas hal-hal kekinian yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube maupun media Facebook lainnya.

Baca Juga: 21 Gempa Bumi Terjadi di Banten dan Sekitarnya, 1 Kejadian Dirasakan di 5 Kabupaten dan Kota

Menurut Ketua GP Ansor Cilegon, Soleh Syafei, masuknya Gus Baha dalam bursa Caketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU adalah sesuatu hal yang biasa.

"Masuknya Gus Baha dalam bursa dan survey Caketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama memiliki banyak kader yang mumpuni dan potensial," kata Soleh Syafei, Jumat 8 Oktober 2021.

Saat ini, kata Soleh Syafei, Kader Nahdlatul Ulama tak terbatas baik usia dan banyak diberbagai tempat dan wilayah.

"Artinya tidak hanya kalangan tua, yang muda pun banyak. Tidak hanya di Pulau Jawa dan luar Jawa, di Banten pun memiliki kader Nahdlatul Ulama yang mumpuni," ujarnya.

Baca Juga: Dipecat dari Pekerjaan, Nekat Jalani Bisnis Terlarang, Seorang Pemuda di Kota Serang Terancam 5 Tahun Penjara

Terkait dengan indikator-indikator yang disebutkan dalam survey tersebut. Ketua GP Ansor Cilegon Soleh Syafei, melanjutkan pasti setiap generasi kepemimpinan PBNU punya style dan tantangan yang berbeda pada setiap zaman.

"Setiap masa dan kepemimpinan pada generasi Nahdlatul Ulama, pasti ada yang bermunculan. Entah kalangan anak muda, orang tua. Pengasuh Ponpes dan lainnya. Indikator survey, sah-sah saja. Namun pastinya, tim kepanitiaan ada syarat dan ketentuan yang berlaku dalam melakukan pemilihan, "ucapnya.

Ia menambahkan, hasil survey bukanlah menjadi patokan dalam pelaksanaan muktamar nanti. Namun ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sang Caketum untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

"Nahdlatul Ulama punya cara tersendiri dalam memilih Dewan Syuriah dan Tanfidziah. Semoga kedepan peran Nahdlatul Ulama lebih baik lagi untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler