Penanganan Stunting di Kabupaten Pandeglang Andalkan DAK dari Pusat

31 Januari 2023, 17:55 WIB
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Pandeglang Encep Hermawan saat diwawancara terkait penanganan stunting di Kabupaten Pandeglang. /Kabar Banten/Aldo Marantika

KABAR BANTEN - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan mengatakan, untuk menangani stunting di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Pandeglang hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari Pemerintah Pusat.

"Stunting ini merupakan isu nasional jadi anggaran pun diturunkan oleh Pusat untuk membantu Kabupaten atau Kota yang keterbatasan Fiskal seperti Pandeglang," ujarnya.

"Sementara ini memang untuk anggaran stunting dari APBD sangat kecil yah. Bahkan mungkin dianggap tidak ada dari APBD, karena memang fokus Pemkab Pandeglang itu lebih ke program infrastruktur," sambung Encep, Selasa 31 Januari 2023.

Dikatakan Encep, di tahun 2023 ini bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan stunting di Kabupaten Pandeglang diberikan kepada DP2AKBP3A selaku koordinator penanganan stunting.

"Yang menjadi koordinator penanganan stunting bukan Dinkes lagi, Tapi DP2AKBP3A. Jadi khusus untuk anggaran stunting turunnya ke DP2AKBP3A," ungkapnya.

"Kalau dulu tahun 2022, masih ada di kita, sedikitnya ada 4 anggaran untuk melakukan 8 aksi konvergensi dari mulai analisis situasi, pembuatan perencanaan, rembug stunting, pembinaan dan lain sebaginya," sambungnya.

Baca Juga: Angka Stunting di Banten Turun 4,5 Persen, Pj Gubernur Banten dan Plt Kepala BKKBN Banten Ungkap Kuncinya

Encep juga menyampaikan, selain memberikan bantuan anggaran ke DP2AKBP3A, Pemerintah Pusat juga memberikan sejumlah kegiatan kepada sejumlah OPD yang terlibat dalam penanganan stunting yang bersumber dari DAK non fisik.

"Ada beberapa kegiatan dari DAK non fisik bantuan dari pusat yang turunnya ke semua OPD kalau angkanya saya kurang tau,"ujarnya.

Encep menjelaskan, berdasarkan hasil survei dari SSGI angka stunting di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 8,4 persen.

Sebelumnya pada tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Pandeglang mencapai angka 37,8 persen. Angka tersebut menyebabkan Kabupaten Pandeglang berada di urutan pertama angka stunting tertinggi di Provinsi Banten.

"Penanganan yang sudah kita lakukan yaitu berkolaborasi secara pentahelix dengan berbagai pihak seperti dengan perguruan tinggi, dan organisasi kemasyarakatan untuk menurunkan angka stunting," ujarnya.

"Alhamdulilah kita sudah turun diangka yang cukup signifikan dari 37,8 menjadi 29,4 persen. Itu suatu prestasi yang sangat luar biasa untuk Kabupaten Pandeglang berkat kolaborasi pentahelix kita bisa menurunkan 8,4 persen angka stunting di Kabupaten Pandeglang," sambungnya.

Encep mengatakan, ada dua penanganan yang terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang yaitu intervensi secara spesifik seperti pendampingan 1000 hari pertama kehidupan dan interfensi sensitif seperti berkolaborasi dengan setiap OPD.

"Untuk penanganan stunting di Kabupaten Pandeglang ini, kita melakukan dua intervensi, yaitu intervensi spesifikasi yaitu mengidentifikasi penyebab-penyebab stunting secara langsung yang biasanya dilakukan 1000 hari pertama kehidupan, dari mulai hamil sampai anak berusia 2 tahun," ujarnya.

"Kemudian satu lagi intervensi sensitif yang kolaborasi dengan semua OPD sebagai penunjang dari penanganan stunting secara spesifik," sambungnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler