Kerja Sama dengan PT Wilmar, Pemkot Serang Bakal Serap Hasil Panen Petani Lokal

6 Maret 2023, 12:15 WIB
Ilustrasi sejumlah petani saat memanen hasil sawahnya. /Pixabay/DEZALB

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang serta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DinkopUKMPerindag) berencana untuk menyerap hasil panen petani di wilayah Kota Serang secara mandiri.

 

Bahkan tanpa melibatkan Perum Bulog, namun bekerja sama dengan PT Wilmar.

Kepala DinkopUKMPerindag Kota Serang Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya bersama DKP3 Kota Serang akan bersinergi untuk melakukan penyerapan hasil produksi atau panen dari para petani lokal di Kota Serang.

Baca Juga: Siapkan 3.987 Ton, Bulog Serang Pastikan Pasokan Beras Aman Hingga 4 Bulan ke Depan

Nantinya Dinas Pertanian atau DKP3 akan menyerap hasil produksi petani lokal yang ada di Kota Serang, dengan harga yang sesuai di pasaran.

"Jadi hasil produksi para petani itu akan diserap langsung oleh dinas pertanian (DKP3). Hasil dari rapat kemarin, nanti beras itu akan dikemas dalam kemasan medium dan kami fasilitasi kepada para pedagang besar untuk memenuhi pasaran di Kota Serang," katanya, Ahad 5 Maret 2023.

Namun, dalam pendistribusian dan pengolahan beras atau gabah kering giling (GKG) yang diserap oleh DKP3 Kota Serang akan diproduksi serta dikemas oleh PT Wilmar dengan kemasan beras medium sesuai kebutuhan masyarakat di Kota Serang.

Kemudian dijual dengan harga yang ditetapkan berdasarkan harga eceran tertinggi (HET).

"Nanti, diproduksi dan dikemas oleh PT Wilmar, kemudian akan didistribusikan kepada pedagang-pedagang besar binaan DinkopUKMPerindag dalam bentuk beras medium, karena yang langka adalah beras medium," ucapnya.

Setelah pertemuan dan komunikasi bersama PT Wilmar, dikatakan dia, pihaknya tidak lagi bekerja sama dengan Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras di pasaran.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan PT Wilmar mengenai kerja sama beras pendistribusian beras. Jadi sudah tidak bekerja sama lagi dengan Bulog, tapi langsung dikelola oleh dinas pertanian," tuturnya.

Menurut dia, Perum Bulog memiliki aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terkait harga beli beras atau gabah dari petani lokal.

Namun, harga yang ditawarkan dinilai terlalu murah dan tidak dapat membantu kesejahteraan para petani daerah.

"Memang kan mereka punya aturan, dan kami menginginkan kesejahteraan petani juga. Makanya nanti dikelola langsung oleh dinas pertanian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Serang Sony August mengatakan, jika dihitung perkapita per bulan mengenai kebutuhan beras konsumsi masyarakat di Kota Serang, hasil panen petani lokal dapat mencukupinya.

Baca Juga: Apa Itu Istidraj? Disebut Kenikmatan Dunia Padahal Azab Allah, Begini Penjelasan Ulama

Sebab, berdasarkan analisis ketahanan pangan dari sektor beras dalam satu tahun petani di Kota Serang bisa memanen beras hingga 64.546 ton.

Terdiri dari produksi beras aset di Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen sebanyak 30.939 ton, ditambah dengan aset masyarakat sebanyak 33.607 ton.

"Kebutuhan konsumsi beras di Kota Serang perkapita perbulan sebanyak 6,76 kilo atau sekitar 687.881 orang per tahun. Kebutuhan beras dalam sebulan mencapai 4.650.075, atau sebesar 55.800 ton pertahun, artinya sudah mencukupi," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler