Ribuan Penduduk di Kota Serang Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Dinsos Siapkan Program Ini

23 Mei 2023, 12:50 WIB
Potret kehidupan masyarakat di pinggiran Kota Serang yang masih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-harinya. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sebanyak 7.205 masyarakat di wilayah Kota Serang masuk dalam kategori miskin akstrem, berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia.

 

Angka tersebut turun dari yang sebelumnya, sebanyak 7.315 pada tahun 2021 lalu, dan hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang masih melakukan sejumlah program untuk menekan angka kemiskinan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Toyalis mengatakan, terdapat beberapa faktor penyebab kemiskinan yang terjadi di Kota Serang, mulai dari penghasilan hingga pengangguran.

Baca Juga: Penduduk Miskin di Provinsi Banten Terus Bertambah, Akademisi Persoalkan Program Pengentasan Kemiskinan

Sebab, salah satu indikator kemiskinan yang paling umum adalah dari tingkat kesejahteraan keluarga atau faktor perekonomian.

"Artinya kemiskinan ekstrem ini diakibatkan karena pendapatan yang sangat rendah," katanya, Senin 22 Mei 2023.

Maka dari itu, dikatakan dia, Dinsos Kota Serang menyiapkan sejumlah program berbasis ekonomi masyarakat untuk menangani persoalan kemiskinan ekstrem di Kota Serang.

Sehingga, diharapkan dapat menekan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota Provinsi Banten yang tersebar di enam kecamatan. "Jadi kami sudah siapkan beberapa program dari dinsos. Salah satunya dari sisi fakir miskin atau dhuafa," ujarnya.

Kemudian, memberikan pelatihan serta edukasi hingga permodalan kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin, melalui program kelompok usaha bersama (Kube).

Hal itu dilakukan untuk membantu pendapatan atau penghasilan penduduk miskin secara mandiri dan berkelanjutan.

Sehingga, tidak bergantung pada bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah yang hanya dapat dimanfaatkan beberapa saat saja.

"Kalau berkelanjutan kan mereka bisa terangkat, baik dari sisi penghasilan maupun perekonomian. Misalnya program Kube itu, nanti di sana ada beberapa orang membuat kelompok usaha. Nah, kami yang akan memberikan modalnya berupa alat, seperti tenda atau lainnya untuk usaha mereka," tuturnya.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 6 Profesi Aneh dengan Upah Fantastis, Salah Satunya Hanya Rebahan

Termasuk memberikan bantuan berupa program usaha ekonomi produkrif atau UEP bagi pedagang kecil agar usahanya bertahan dan meningkatkan perekonomian.

Dengan dua program yang saat ini difokuskan Dinsos Kota Serang, dia yakin dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

"Untuk pedagang kecil ada program UEP. Mudah-mudahan dengan pendapatan yang meningkat, kemiskinan ekstrem akan berkurang," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kota Serang, berkaitan dengan pola pikir masyarakat.

Maka, Pemkot Serang berupaya dengan beberapa cara, seperti memberikan pelatihan ketenagakerjaan hingga menciptakan lapangan pekerjaan melalui UMKM.

"Namun demikian di mana pun kemiskinan itu pasti ada, hanya saja angkanya relatif besar atau kecil," ujarnya.

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Menurut dia, selain program bantuan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi hal penting dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem.

Dengan cara meubah pola pikir untuk keluar dari kemiskinan dan tidak hanya mengandalkan bantuan sosial.

"Sebetulnya dibandingkan daerah lain, kota serang tidak terlalu miskin. Tapi memang permasalahannya hampir sama, kita harus liat SDM dan mendorong itu," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler