Masuk Musim Penghujan, BPBD Kabupaten Serang Sebut Bencana Ini Perlu Diwaspadai

20 November 2023, 10:50 WIB
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhonny E Wangga, menjelaskan potensi bencana musim hujan di Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Sejumlah bencana berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Serang selama musim penghujan.

Bencana yang berpotensi terjadi di Kabupaten Serang diantaranya banjir, longsor dan angin puting beliung.

Oleh karena itu masyarakat di Kabupaten Serang pun diminta waspada untuk mengantisipasi terjadinya bencana tersebut.

Baca Juga: Akan Diawasi, Bawaslu Kabupaten Serang Minta Akun Media Sosial Kampanye Didaftarkan

Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhonny E Wangga mengatakan, untuk potensi terjadi bencana sudah pasti dimiliki semua wilayah.

Sebab selain masuk musim penghujan, Kabupaten Serang juga baru saja melalui kemarau panjang.

"Nah itu pasti dampaknya ketika peralihan musim akan menyebabkan cuaca ekstrem," ujarnya kepada Kabar Banten, Minggu 19 November 2023.

Diantaranya ada hujan lebat berpotensi banjir, angin puting beliung, dan longsor.

Meski demikian pihaknya masih siaga sebab hujan saat ini belum terjadi secara intens hanya di beberapa wilayah dan jangka waktunya belum intens.

"Yang awal sudah terjadi angin puting beliung di Kopo kemarin. Sampai sekarang belum ada kecamatan yang terdampak perubahan cuaca," ucapnya.

Pihaknya terus siaga seperti biasa, meskipun diakui dia ada beberapa aspek yang perlu disiapkan ekstra.

Namun pada umumnya pihaknya siap ketika bencana terjadi.

Salah satu yang harus disiapkan ekstra yakni sarana prasarana penanganan bencana.

"Itu salah satu yang tadi saya bilang aspek yang perlu ekstra disiapkan," tuturnya.

Baca Juga: 17 Peserta Ikuti Lomba Kitab Kuning Edisi ke 7, DPD PKS Kabupaten Serang: Untuk Menjaga Warisan Ulama

Disinggung soal pemetaan bencana, Jhonny mengatakan jika berbicara banjir, semua wilayah punya potensi.

Walaupun mungkin dampak dan akibat yang disebabkan banjir berbeda-beda.

"Banjirnya pun pasti beda beda karena kita tahu Kabupaten Serang dikelilingi tiga DAS besar, belum lagi sungai lain. Jadi banjir akan berbeda. Jadi kalau bicara potensi banjir semua punya potensi banjir," ucapnya.

Selain itu untuk potensi longsor juga bisa terjadi.

Sebab tanah di Kabupaten Serang beberapa bulan kering dan retak, sehingga begitu terkena air hujan pasti konturnya berubah dan mudah terjadi longsor.

"Karena cuaca ekstrim itu mudah terjadi banjir dan longsor terutama wilayah barat Kabupaten serang contoh nya Padarincang, Ciomas, Mancak, Anyer, Gunung sari itu ada potensi longsor, karena pegunungan," tuturnya.

Selain itu ada juga potensi angin puting beliung seperti yang telah terjadi di Kopo.

Menurut dia jika berbicara angin puting beliung dan longsor, potensi banyaknya di wilayah barat dan selatan.

Sementara nanti hampir semua kecamatan ada potensi.

"Ada yang banjir luapan sungai ada banjir karena tata ruang, selokan irigasi bisa sebabkan banjir, perubahan tataguna lahan ditambah kita baru saja cuaca panas belum beres masih ekstrim," ucapnya.

Disinggung soal debit sungai apakah sudah ada peningkatan, Jhonny mengatakan untuk debit sungai belum dipantau.

Namun sepertinya kata dia belum ada peningkatan karena hujan belum besar dan belum intens, satu Minggu hanya beberapa hari hujan dan hanya dibeberapa wilayah.

"Kita belum pantau hulunya kaya Lebak, Pandeglang, Cidurian di DKI dan Jabar, jadi sama beberapa wilayah itu hujannya belum intens," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler