Sepekan PSBB, Pendapatan Pedagang di Pasar Rau Anjlok Hingga Tutup Kios

18 September 2020, 11:13 WIB
Pasar Induk Rau Kota Serang /

KABAR BANTEN - Sejumlah pedagang di pasar induk rau (PIR) Kota Serang mengeluhkan sepinya pembeli sejak diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, pndapatan mereka turun hingga 90 persen. Bahkan, sejumlah pedagang terpaksa tutup karena tidak sanggup untuk membayar uang sewa kios.

"Sejak PSBB saja pasar mulai sepi lagi. Gimana engga takut, isunya kan pasar bakalan ditutup dan katanya jadi salah satu penyebaran corona. Jadi pembeli juga pada khawatir, dan yang kena imbasnya ya pedagang pendapatan saya turun sampe 90 persen," kata Uci seorang pedagang sayur dan bumbu dapur saat ditemui di kiosnya di PIR, Jumat 18 September 2020.

Baca Juga: Pengelolaan Pasar Induk Rau, Ini Yang Dilakukan Pemkot Serang

Menurut dia, masyarakat merasa takut akan adanya pembubaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Selain itu, isu dari penerapan PSBB pun sangat berdampak bagi perputaran ekonomi di pasar.

"Pasti, tentunya sangat berdampak sama kami. Buktinya sudah hampir satu minggu jualan saya cuma didatangi satu dua orang saja," ujarnya.

Hal itu juga dirasakan pedagang pakaian dan kain, Farhatun. Pemilik toko di Blok C PIR ini mengaku selama sepekan terakhir ini hanya melayani dua hingga tiga orang pembeli saja setiap harinya.

"Kalau saya memang sejak adanya corona, hampir enam bulan pendapatan turun sampai 80 persen," ucapnya.

Baca Juga: Kata Pengusaha Soal Penerapan PSBB di Kota Serang

Dia juga sempat mencoba berjualan melalui dalam jaringan (Daring), namun tak berlangsung lama karena kesulitan mencari pelanggan.

"Sudah dicoba, tapi saya engga ngerti itu gimana caranya. Akhirnya ya jualan lagi di pasar, tapi memang saya cari tambahan barang yang sekiranya laku," tuturnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar pada Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang Muhammad Zen membenarkan hal tersebut.

"Memang kalau pedagang baju dan kain sebelum ada corona mengeluh karena banyak online shop. Tapi kalau pedagang sayur, sembako itu masih stabil dan normal," katanya.

Baca Juga: Penerapan PSBB di Banten, Pendapatan Daerah Bisa Terdampak Parah

Berdasarkan data UPT Pasar, sekitar 10 sampai 15 kios tutup dan ditinggalkan pedagangnya.

"Hal itu karena mereka tidak sanggup untuk membayar uang sewanya. Kalau dari total keselurahan ada sekitar 1.000 kios, jadi mungkin sekitar 2 persen yang tutup. Sedangkan untuk pasokan pangan, sejauh ini masih aman," ujarnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler