Milenial Ramaikan Pilkada di Banten, Begini Kata Pengamat

5 Oktober 2020, 12:58 WIB
Pilkada Ilustrasi5 /

KABAR BANTEN-Sederet  nama yang merepsesentasikan milenial ikut meramaikan persaingan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Provinsi Banten. Kini mereka sedang berupaya menggaet pemilih agar bisa memenangkan pilkada yang pencoblosannya dilaksanakan pada 9 Desember 2020 ini.

Adapun nama-nama milenial di pilkada itu pertama, Lian Firman yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Cilegon mendampingi Ali Mujahidin. Dia merupakan aktor muda kelahiran Serang, 23 November 1985.

Kedua, Tanto Warsono Arban yang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pandeglang mendampingi Irna Narulita. Pria kelahiran Bandung, 12 Januari 1983 ini pernah mendukuki sejumlah jabatan mulai dari Ketua Komisi III DPRD Banten, Ketua KNPI Banten, dan Ketua HIPMI Banten.

Baca Juga : Bantuan Operasional Pesantren Cair Pekan Ini, Cek Besarannya

Ketiga, Imat Miftahul Tamamy yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Pandeglang mendampingi Thoni Fathoni Mukson. Dia terbilang sosok baru di dunia politik yang disebut-sebut keturunan kedelapan dari Raden Tumenggung Soera Adiningrat atau Dalem Tanoe, Bupati Pandeglang tahun 1898-1910.

Keempat, Eki Baihaki yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Serang mendampingi Nasrul Ulum. Dia merupakan putra mantan Bupati Serang Taufik Nuriman. Pria jebolan Universitas Trisakti ini lahir di Serang tanggal 10 Januari 1990.

Terakhir, Pilar Saga Ichsan yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangsel mendampingi Benyamin Davnie. Pria kelahiran Bandung tahun 1991 ini merupakan putra dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Baca Juga : Pilkada Kota Cilegon 2020, Ini yang Dilakukan PDIP Kota Cilegon

Pengamat Politik dari Untirta Leo Agustino menuturkan, tren milenial maju pada pilkada sebetulnya bukan yang baru. Karena dalam undang-undang syarat minimal menjadi bupati/wali kota juga tidak terlalu tua.

“Tapi orang kemudian tertarik untuk maju itukan semenjak tahun 2014, kaum muda itu muncul ke permukaan. Makin (banyak) kemudian pada pemilu kemarin pileg 2019,” katanya, Senin 5 Oktober 2020.

Pertanyaannya, kata Leo, apa yang bisa diharapkan dari kandidat kalangan milenial. Merujuk pada beberapa kasus di negara lain seperti Amerika Serikat. Obama yang dianggap representasi kalangan muda tampil mengedepankkan perubahan, kemajuan, inovasi, pemerintahan yang bersih dan lain sebagainya.

“Nah ini yang kemudian ditawarkan oleh kaum-kaum muda sebetulnya. Karena anak muda paham betul bahwa zaman itu sudah berubah, tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara-cara lama. Cara lama menurut mereka harus diganti dengan cara yang lebih fleksibel, lebih kreatif, to the point, tidak mau bertele-tele seperti birokrat lama,” ujarnya.

Baca Juga : Jangan Panik Positif Covid, Anggota DPRD Banten Ini Sembuh, Caranya Mudah Sekali

Meski menawarkan perubahan, akan lebih ideal kalangan milenial berkolaborasi dengan kalangan tua. Bagaimanapun tidak bisa dipungkiri kalangan tua dianggap lebih mengenal seluk-beluk birokasi yang di dalamnya terdapat budaya sendiri. “Saya khawatir ketika dua-duanya muda, kemudian tidak paham mengenai seluk –beluk, celah, kemudian jahat-jahatnya birokasi mereka kemudian dimanfaatkan oleh birokrasi,” ujarnya.

Tentang respon pemilih milenial terhadap calon minenial, ia mengaku, belum melakukan penelitian secara detail. Secara umum tren di banyak negara menunjukan kalangan milenial lebih tertarik untuk memilih calon milenial. “Karena mereka merasa bahwa tantangan zaman yang harus dijawab oleh teknologi, oleh pendekatan yang lebih baru, itu tidak bisa diselesaikan orang tua,” katanya.

Baca Juga : Keren, Wisata Lembur Kula Serasa Berada di Puncak Gunung Karang

Contoh kontribusi anak muda antara lain saat kebanyakan masyarakat yang menginginkan transportasi yang bisa fleksibel dengan kebutuhan. Kemudian lahirkan aplikasi ojek daring yang dicetuskan kalangan milenial.

“Kalau bagi yang tua sarana tranportasi yang udah menggunakan angkot. Ada tren sendiri calon muda, kemudian di Amerika ada Obama, di Indonesia pada 2014 antara pak Jokowi dan Prabowo yang dimunculkan tua dan muda, tren itu lagi digandrungi di dunia,” ucapnya.***

 

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler