2021, BUMD Agrobisnis Banten Disuntik Modal Rp65 Miliar

15 Oktober 2020, 09:00 WIB
BUMD-ilustrasi /

KABAR BANTEN - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agrobisnis Banten Mandiri direncanakan mendapat suntikan modal sebesar Rp65 miliar pada APBD Banten 2021. Modal itu digunakan untuk melaksanakan berbagai rencana bisnis yang sudah dicanangkan manajemen.

Wakil Ketua Pansus Penyertaan Modal BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri, Gembong R Sumedi mengatakan, modal dasar yang diberikan kepada BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri sebagaimana tertuang dalam perda pembentukan yang disahkan senilai Rp300 miliar.

"Bicara modal dasar ini kita sudah sepakat sebesar Rp300 miliar," katanya ditemui usai rapat Pansus Penyertaan Modal kepada BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri di Sekretariat DPRD Banten, Kota Serang, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga : Dimodali Rp10 Miliar, Komisaris BUMD Agrobisnis Banten: Harus Gerak Cepat

Dari nilai itu, modal yang telah setor sebesar Rp 10 miliar pada APBD Perubahan 2020. Selanjutnya direncanakan penambahan pada APBD 2021 senilai Rp65 miliar.

"Dengan catatan yang sudah diputuskan di KUA PPAS (2021) itu Rp20 miliar. Untuk sampai Rp65 miliar kurangnya Rp45 miliar, nanti masih ada harapan untuk mendapatkan Rp45 miliar di 2021," ujarnya.

Pemprov Banten dituntut segera memenuhi kepemilikan saham 51 persen sebagaimana ketentuan dalam kepemilikan BUMD. 51 persen tersebut setara dengan nilai Rp 153 miliar. Dikurangi dengan nilai yang sudah dialokasikan pada APBD 2020 dan akan dialokasikan pada APBD 2021 maka kurangnya sekitar Rp75 miliar.

Rencananya pemenuhan kekurangan dipenuhi dengan cara konversi aset dan barang berupa Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang sudah tahapan pembangunan menjadi menjadi milik BUMD.

"Aset tanah itu kalau dikonversikan senilai Rp95 miliar, jadi sudah bisa cukup," ucapnya.

Baca Juga : Pejabat Pemprov Banten Jadi Komisaris BUMD Agrobisnis

Ia mengatakan, penambahan modal pada APBD 2021 dibutuhkan BUMD. Karena modal yang diberikan pada APBD Perubahan 2020 senilai Rp10 miliar dianggap belum bisa mengakomodasi kebutuhan dana pelaksanaan bisnis.

"Agro sudah punya bisnis plan, kalau cuma Rp10 miliar tadi itu mereka mungkin kurang leluasa, karena sudah ada orderan 1.100 ton nilainya saja Rp12 miliar. Agro akan menggantikan posisi bulog, nantinya harganya sama (dengan Bulog), atau bisa lebih murah sedikit, tapi kualitas sama," tuturnya.

Penambahan modal pada APBD 2021 masih sangat memungkinkan mengingat pembahasan APBD-nya baru sampai KUA PPAS. Kalaupun tak memenuhi bisa masuk pada APBD Perubahan 2021.

"Masih memungkinkan, KUA PPAS sementara, jadi kalaupun di perubahan (mungkin dilakukan), bahasa di perdanya tidak menyebutkan murni atau perubahan, yang penting 2021," ucapnya.

Baca Juga : APBD 2021, Ini Infrastruktur Yang Akan Dibangun Pemprov Banten

Selain beras, kata dia, BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri juga akan mengelola kebutuhan lain bidang pangan, seperti daging dan susu.

"Mereka tadi itu pertama beras, kemudian ketersediaan pangan lain, seperti daging, susu. Tadi bicara untuk penyediaan daging di DKI, penggemukannya ada di kita," katanya.

Direktur Utama BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri Saeful Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp10 miliar pada APBD Perubahan 2020. Modal ini untuk digunakan untuk penyediaan kebutuhan beras di Banten.

"Ini akan kita manfaatkan untuk ada semacam PO dari Dinas Ketahanan Pangan beras," tuturnya.

Pihaknya sedang menyusun rencana bisnis untuk acuan pengembangan bisnis ke depan. Tahapan yang dilakukan pengumbulan data dan bahan lain yang dibutuhkan.

"Tapi momentum untuk 2020 ini jelas sudah ada dan kita akan manfaatkan dana Rp10 miliar jika memang nanti di pansus menyetujui penyertaan modal," katanya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler