Gelar Lomba Penyuluhan di Medsos, BKKBN Banten Tingkatkan Kapasitas dan Kemampuan BKR dan PIK Remaja

- 24 November 2020, 11:17 WIB
BKKBN logo baru
BKKBN logo baru /

“Oleh karena itu, Pembinaan Remaja terkait kesehatan reproduksi remaja (termasuk gizi) dalam rangka pendewasaan usia perkawinan dan penyiapan kehidupan berkeluarga sangat penting dilakukan,” ujar Aan.

Ia mengungkapkan, untuk mendukung prioritas nasional (Pro PN), di tahun 2019 BKKBN melakukan sejumlah program, di antaranya Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja, Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar, dan Peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Baca Juga : Baksos Penyuluh KB 2020, Ini Yang Diharapkan Kepala Perwakilan BKKBN Banten

Di Provinsi Banten, kata Aan, lokus pelaksanaan kegiatan diarahkan pada 434 kelompok, terdiri dari 295 kelompok PIK Remaja dan 139 kelompok BKR yang tersebar di 8 kabupaten/kota.

“Keluaran yang diharapkan dari proyek ini adalah penguatan peran PIK Remaja dan BKR dalam edukasi Kespro dan Gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu di 434 kelompok serta Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga (termasuk di dalamnya substansi Kespro dan Gizi),” ujarnya.

Aan mengatakan, dalam konteks pembangunan manusia, pembinaan remaja memiliki peran yang strategis. Pertama, remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi subjek atau pelaku pembangunan sehingga harus disiapkan agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Kedua, remaja merupakan individu-individu calon pasangan yang akan membangun keluarga dan calon orangtua bagi anak-anak yang dilahirkannya sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga.

“Kesiapan berkeluarga merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan keluarga yang berkualitas sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi yang berkualitas. Dengan demikian, apabila gagal dalam membina remaja, bukan hanya menjadi ancaman kegagalan pembangunan (karena gagal menyiapkan aktor-aktor pembangunan), tetapi juga ancaman kegagalan kualitas generasi berikutnya (karena gagal dalam menyiapkan para calon orang tua),” ujar Aan.***

 

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x