Pemda Rancang Skema Belajar Tatap Muka di Sekolah, Berbagai Opsi Disiapkan

- 3 Desember 2020, 07:45 WIB
Tangkapan layar, focus group discussion dengan tema
Tangkapan layar, focus group discussion dengan tema /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Sejumlah kepala daerah menyiapkan skema belajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021. Selain sarana dan prasarana protokol kesehatan, berbagai opsi juga disiapkan, agar kegiatan belajar mengajar aman di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu mencuat dalam focus group discussion (FGD) dengan tema "Mengungkap Kesiapan Pemda Hadapi Sekolah Tatap Muka", yang digelar secara virtual dan disiarkan langsung di kanal Youtube Kabar Banten TV, Rabu, 2 Desember 2020.

Acara dipandu Redaktur Pelaksana (Redpel) Kabar Banten Yadi Jayasantika, menghadirkan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Wali Kota Serang Syafrudin.

Kemudian, Penjabat Bupati Serang Ade Aryanto yang diwakili Asda II Pemkab Serang Adjat Gunawan, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Djamaluddin.

Baca Juga : Pilkada 2020 Dekati Pencoblosan: 1,4 Juta Pemilih Rentan Terpapar Covid-19, Ini Penjelasannya

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Pemkot Tangerang menyiapkan berbagai skema protokol kesehatan untuk belajar tatap muka di sekolah nanti.

Selain sarana dan prasarana, kata dia, berbagai opsi, agar belajar berjalan efektif dan aman perlu dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami sedang persiapkan. Apalagi, Kota Tangerang masuk zona merah. Kondisi zona merah ini kan dampak dari libur panjang kemarin," ujarnya.

"Nah yang dikhawatirkan sebelum Januari nanti, kita akan menghadapi libur Natal dan juga Tahun Baru lagi. Pasti implikasinya akan terlihat dua minggu kemudian. Itu artinya pada Januari nanti ada potensi ke sana (meningkat), sehingga perlu antisipasi," lanjut Arief.

Namun, menurut Arief, persiapan bukan hanya dilakukan pemerintah daerah saja. Akan tetapi, masyarakat juga harus memperisapkan.

"Jadi yang siap bukan cuma pemda, tapi masyarakat juga. Anak gak sabar, tapi ada juga orangtuanya yang merasa ribet kalau anak belajar di rumah saja," ucapnya.

Baca Juga : Pertumbuhan Ekonomi Banten, Terendah Kedua se-Pulau Jawa

Pada intinya, dia berusaha membangun efektivitas dalam belajar. Sebab, yang dipersiapkan ini, adalah anak-anak generasi penerus yang akan menjadi penentu masa depan bangsa.

"Tapi, saya merasa pandemi ini bukan musibah, ini adalah tantangan," tuturnya.

Secara teknis, kata Arief, ada beberapa opsi yang akan diambil dalam sekolah tatap muka nanti. Dari persiapan yang dilakukan pihaknya, ujar dia, satu kelas akan dibagi dua. Selain kelas dibagi dua, jadwal masuk belajar juga diatur pagi dan sore atau bergantian Sabtu dan Ahad.

"Lalu, ada jam-jam materi yang kami padatkan. Jika ada materi yang dibutuhkan tatap muka, kami lakukan itu. Tapi, bisa dilakukan virtual, ya lakukan virtual," ucapnya.

Uji coba

Berbeda dengan Kota Tangerang yang total menggelar pembelajaran jarak jauh sejak pandemi Covid-19, Kota Serang pernah membuka atau uji coba belajar tatap muka di sekolah, meski hanya beberapa hari.

Dari uji coba itu, Wali Kota Serang Syafrudin menuturkan, bahwa pihaknya sudah siap membuka sekolah untuk belajar tatap muka.

"Karena memang Kota Serang sendiri sudah pernah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Pada awal pandemi, Kota Serang sudah pernah melangsungkan belajar tatap muka," ujarnya.

"Namun, memang baru berlangsung dua hari, karena adanya kenaikan zona menjadi zona merah pada saat itu, sehingga kami kembali lagi pada proses pembelajaran daring. Namun pada Januari mendatang tidak ada pembatasan zona, jadi pembelajaran tatap muka di Kota Serang sudah kami siapkan," ujar Syafrudin.

Baca Juga : Diwacanakan Digelar Januari 2021, Dindikbud Banten Rancang Skema Belajar Tatap Muka di Sekolah

Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan hasil kuesioner, bahwa 95% orangtua murid menyatakan tidak keberatan untuk pembelajaran tatap muka.

"Kecemasan sedikit di Kota Serang. Dalam pembelajaran tatap muka selama ini, untuk kesehatan anak diprioritaskan, sehingga tatap muka di sekolah dapat berjalan lancar," ujarnya

Untuk persyaratan sarana dan prasarana dalam memenuhi protokol kesehatan, menurut dia, harus disiapkan.

"Seperti thermogun, tempat cuci tangan, dan lain-lain. Dalam proses pembelajaran tatap muka ini, sebanyak 85 persen sekolah siap. Ada sekitar 25 persen sekolah belum siap dengan kondisi sekolah yang rusak, karena tidak dipakai. Insyaallah, sekolah yang belum siap, Januari mendatang mudah-mudahan bisa siap," ucapnya.

Baca Juga : Dukung Belajar Tatap Muka, DPRD Kota Tangerang Tekankan Prokes

Menurut Asisten Daerah (Asda) II Kabupaten Serang Ajat Gunawan, proses pembelajaran tatap muka di Kabupaten Serang juga sudah pernah dilangsungkan Senin, 10 Agustus 2020 berdasarkan surat edaran bupati.

Dalam panduan pembelajaran tatap muka, kata dia, dari Dinas Pendidikan sudah dirancang. Mulai dari penyusunan regulasi dan sosialisasi pembelajaran, juga sudah dilakukan Dinkes, satgas kecamatan, atau gugus tugas terhadap sekolah-sekolah, komite sekolah, pengawas, orangtua murid, dan lain-lain.

"Selain itu, kami juga ada form pengisian daftar periksa, persetujuan komite sekolah, orangtua murid, serta membentuk satgas dalam satuan pendidikan sudah kami atur dan bahkan diterapkan pada saat proses pembelajaran tatap muka pada waktu lalu yang berlangsung selama satu minggu," katanya.

Jadi, untuk proses belajar tatap muka, akan terapkan regulasi yang ada yang sudah dirancang pada Januari mendatang.

"Kami akan lakukan sosialisasi terlebih dahulu, agar nantinya menjadi bahan evaluasi dan juga perbaikan dalam proses pembelajaran tatap muka pada Januari mendatang," ujarnya.

Baca Juga : Belajar Tatap Muka di Kota Serang, Kadindikbud: Tinggal Jalan

Sama halnya dengan Kota Serang dan Kabupaten Serang yang pernah uji coba sekolah tatap muka, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon (Kadindik) Ismatullah mengatakan, Kota Cilegon dari awal sudah siap tatap muka.

Namun, dalam pelaksanaan, banyak melibatkan OPD dan aktivitas yang lainnya ada stakeholder. Pihaknya, ujar dia, sedang menata dan mempersiapkan diri sesuai dengan temuan dari KPAI yang datang ke Cilegon.

"Ada beberapa sekolah yang belum maksimal. Kami akan uji coba terlebih dahulu, untuk kewenangan tatap muka melalui koordinator dengan 24 orang penilik dan 43 orang pengawas," tuturnya.

Baca Juga : Sekolah di Banten Uji Coba Belajar Tatap Muka, WH : Pemprov Hati-hati

Ia mengatakan, pihaknya uji coba di 43 sekolah dan ada evaluasi untuk Januari.
Kerja sama dengan OPD, seperti BPBD, namun yang paling susah, mengubah kebiasaan dari masyarakat.

"Insyaallah Dinas Pendidikan sanggup mengendalikan. Saat pulang dan pergi, ada kerja sama dengan Dishub, kepolisian, dan lain-lain," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, pihaknya akan uji coba dari kelas 1 sampai dengan keals 6 SD untuk mengikuti ujian serta kelas 1 dan 3 SMP. Untuk protokol kesehatan, murid dan guru yang yang tidak sehat disarankan untuk menggunakan daring proses pembelajarannya.

Sementara itu, Plt Dinas Pendidikan Kota Tangerang Djamaluddin mengatakan, persiapan sudah dilakukan dengan saksama, kelas akan dibagi dua dan kemungkinan dibuat pagi dan sore, hingga ada jam-jam yang materi yang dipadatkan.

"Mix antara virtual dan tatap muka. Jam pembelajarannya dibatasi. Modelnya dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB sudah pulang. Kantinnya tidak buka, melainkan membawa sendiri-sendiri makanannya," ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x