Gerindra Ungkap 10 Masalah Banten Selama 2020, Berikut Daftarnya

- 27 Desember 2020, 12:04 WIB
/

Kemudian, masih berkaitan masalah dunia pendidikan juga terlihat kesenjangan link and match dunia pendidikan dengan pasar kerja. 

 Baca Juga: Hendak Naik Pesawat di Bandara Soetta, 82 Calon Penumpang Dicegah Terbang, Ini Penyebabnya

Sesuai data yang dirilis oleh BPS, lulusan dunia pendidikan di Banten belum siap bersaing memasuki dunia kerja. Faktanya pengangguran paling banyak malah disumbang oleh tamatan SMK sebanyak 18 persen, SMA 13 persen, SMP 11 persen, disusul lulusan diploma dan universitas.  

Masalah kelima gizi buruk masih tinggi. Pada tahun 2020 terjadi kenaikan angka penderita gizi buruk. Keenam, ancaman kesenjangan generasi. 

 Baca Juga: Hendak Naik Pesawat di Bandara Soetta, 82 Calon Penumpang Dicegah Terbang, Ini Penyebabnya

Melihat kenyataan yang terjadi pada tahun 2020 dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, maka Pemprov Banten bisa dianggap belum berhasil dalam pembangunan. Sebab salah satu tolok ukur penting dalam menilai keberhasilan pembangunan adalah IPM. Di dalamnya terdapat tiga komponen yang dinilai, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

“Lebih jauh lagi, apabila kualitas pendidikan melorot, tingginya penderita gizi buruk, dan kemiskinan terus meningkat, maka ancaman terjadi loss-generations (kesenjangan generasi) bisa menjadi kenyataan,” ucapnya.

 Baca Juga: Mendagri Keluarkan Surat Edaran, 4 Daerah di Banten Dilarang Mutasi hingga Seleksi Pejabat

Ketujuh, sektor agro kurang perhatian. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kurang mendapat perhatian serius, padahal sektor tersebut memiliki ketahanan terhadap dampak pandemi Covid-19.

Pemprov terkesan abai, anggaran yang berkaitan dengan pengembangan sector agro masih demikian minim.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah