Tinjau Lokasi Banjir Kota Serang, Ini Sederet Penyebabnya, Wali Kota: Banyak yang Buang Sampah Sembarangan!

- 13 Februari 2021, 18:53 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin bersama jajaran OPD meninjau lokasi dan korban banjir di Ranau Estate dan Widya Asri, Sabtu 13 Februari 2021.
Wali Kota Serang Syafrudin bersama jajaran OPD meninjau lokasi dan korban banjir di Ranau Estate dan Widya Asri, Sabtu 13 Februari 2021. /Rizki Putri/

KABAR BANTEN - Wali Kota Serang Syafrudin meninjau lokasi dan korban banjir di dua perumahan yang dilanda banjir, yakni Widya Asri dan Ranau Estate, pada Sabtu 13 Februari 2021.

Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa faktor penyebab banjir yang terjadi pada 3 Februari 2021.

Yakni adanya penyempitan sungai, sedimentasi, bangunan di atas bantaram sungai, hingga penyumbatan akibat sampah.

Baca Juga: Banten Waspada Sepekan ke Depan, Gelombang Tinggi di Selat Sunda, Hujan Lebat hingga Banjir Mengancam

Akibat banjir tersebut, sedikitnya seratusan Kepala Keluarga (KK) di dua komplek yakni Ranau Estate (30 KK) dan Taman Widya Asri (70 KK) terdampak. 

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, penyebab banjir di komplek perumahan Taman Widya Asri diakibatkan adanya penyempitan dari saluran sungai dan pendangkalan. Serta bangunan yang berada tepat di bantaran sungai Cibanten.

"Jadi itu penyebabnya, saya memohon kepada warga tidak membangun rumah sampai mepet ke pinggir kali. Karena itu tanah negara bukan tanah developer," katanya, kata Syafrudin seusai meninjau lokasi, Sabtu 13 Februari 2021.

Baca Juga: Banjir Kota Serang, Dewan: Drainase Buruk!

Selain itu, adanya penumpukan sampah juga menjadi kendala dan penyebab banjir 

"Iya banyak yang buang sampah sembarangan, ini juga yang menjadi penyebab banjir. Harapan saya, terutama warga Widya Asri, karena Senin nanti akan ada action untuk melakukan normalisasi dan pengerukan, dan perbaikan TPT, sehingga apabila ada hujan besar air akan lancar," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Serang juga saat ini sedang melakukan normalisasi di beberapa sungai, khususnya sejumlah titik yang pada 3 Februari terdampak banjir.

Baca Juga: Wali Kota Serang Dua Kali Gagal Divaksin, Tiga Hari Kemudian Kemenkes Surati Dinkes, Nah Loh!Ada yang Salah?

"Itu sebenarnya sudah dilaksanakan normalisasi, di Ranau, Graha Asri, dan Widya Asri. Insya Allah delapan titik banjir ini juga akan kami normalisasi," ucapnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Serang M Ridwan mengatakan, banjir yang terjadi di Widya Asri merupakan satu aliran dengan di Komplek Ranau Estate, dan salah satu penyebabnya karena debit air yang tinggi serta beberapa faktor lain. 

"Seperti yang tadi disampaikan pak wali, adanya penyempitan saluran dengan kondisi masyarakat yang membangun rumah di sempadan kali, kemudian sedimentasi, sama seperti di Ranau," tuturnya.

Baca Juga: Baznas Banten Salurkan Paket Sembako untuk Korban Banjir di Kampung Renged Kabupaten Serang

Kemudian, DPUPR Kota Serang juga akan melakukan pengangkatan jembatan yang hanyut karena terkena limpasan banjir, dan memperbaiki tembok penahan tanah (TPT).

"Terus juga ini karena limpasan, TPT-nya juga belum maksimal, jadi nanti kami juga akan membangun itu, kami perbaiki," katanya.

Mengenai normalisasi, dia menjelaskan, akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan, namun Wali Kota Serang meminta untuk dilakukan normalisasi di Taman Widya Asri terlebih dahulu.

Baca Juga: Din Syamsuddin Banjir Dukungan Tokoh Nasional, Mahfud MD : Dia Kritis Bukan Radikalis

"Jadi nanti kami pilih, memang pak wali minta Senin (di Widya Asri), tapi nanti kami pilih untuk eksekusinya, dan itu bebas sesuai dengan kondisi saja," ucapnya.

Sebetulnya, kata dia, kewenangan terhadap saluran sungai yang masuk dalam aliran sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian merupakan ranah dari Pemprov Banten. 

"Jadi memang yang ada di Kota Serang itu mengarah ke sungai Cibanten, jadi ini anaknya sungai Cibanten. Kami juga sudah berkirim surat atas nama kepala dinas, dan Senin nanti akan kami kirim juga surat dari pak wali," ujarnya.

Baca Juga: Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan, Mitologi di Balik Tsunami Purba, Hingga Dibahas dalam Pertemuan Eropa

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Serang saat ini termasuk yang terdampak fenomena La Nina.

"Kemudian, kepala BPBD juga menyampaikan saat ini masuk ke tahap La Nina, sehingga debitnya juga lebih tinggi, bahkan meningkat sekitar 140 persen, maka kami akan segera lakukan normalisasi sebagai antisipasinya," tuturnya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah