Ini bukan hanya urusan kemana masyarakat harus mengungsi saja.
"Ada rentetan indikator yang harus dipenuhi untuk masyarakat dalam menghadapi bencana bencana gempa. Rute evakuasi hanya salah satu dari sekian banyak sub indikator yang dipersyaratkan oleh IOTIC-UNESCO." tutur Abah Lala.
Ia menjelaskan, tercatat ada 12 indikator Tsunami Ready yang kini sedang dipersiapkan oleh Gugus Mitigasi Lebak Selatan dan tertuang dalam rencana aksinya.
Pada indikator pertama, yaitu, ditetapkannya wilayah bahaya tsunami dan masyarakat memiliki peta bahaya tsunami.
Gugus melakukan pemetaan berbasis topografi. Dari sini peta akan di-overlay-kan dengan simulasi inundasi (genangan) berdasarkan potensi magnitudo di setiap zona yang harus dibuat oleh para pakar melalui perhitungan yang rumit.
Di saat yang sama, secara simultan Gugus Mitigasi Lebak Selatan juga mengerjakan indikator kedua, yaitu, pengumpulan informasi perkiraan jumlah orang yang berada di wilayah bahaya tsunami.
Melalui aplikasi android yang dikembangkan sendiri.
"Pada saat ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan tengah melakukan asesmen demografi di sejumlah tempat. Yaitu area pemukiman, sekolah, perkantoran, dan perniagaan," katanya.
Baca Juga: Dua Tahun Pariwisata Pandeglang Terpuruk, Ketua DPRD Sarankan Hal Ini ke Bupati Irna