Stasiun Rangkasbitung Lebak, Resmi Beroperasi 1 Oktober 1899, Ini Harga Karcisnya Saat Itu

- 18 Februari 2021, 16:58 WIB
Jadwal keberangkatan kereta  api Batavia - Rangkasbitung di Era Kolonial Belanda
Jadwal keberangkatan kereta api Batavia - Rangkasbitung di Era Kolonial Belanda /@heritage.kai.id

KABAR BANTEN - Stasiun Rangkasbitung, termasuk dalam salah satu bangunan cagar budaya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Stasiun Rangkasbitung, pertama kali dibangun oleh perusahaan kereta api negara pada saat zaman kolonial Belanda yaitu Staat Sporwegen (SS).

Pada masa itu, mulai mengeksploitasi jaringan kereta api di Jakarta bagian barat dengan melakukan pembangunan lintas Jakarta-Duri tahun 1899.  Pembangunan dilanjutkan sampai ke Anyer Kidul.

Sebagai tempat perhentian SS membangun stasiun, termasuk Stasiun Rangkasbitung yang diresmikan pada 1 Oktober 1899 bersamaan pembukaan lintas Duri-Rangkasbitung.

Menurut Iwan Hermawan dalam laporannya yang berjudul “Penempatan Perhentian Kereta Api Pada Jalur Rangkasbitung - Labuan” definisi stasiun pada saat itu dapat diartikan sebagai stasiun besar. 

"Sedangkan halte merupakan sebuah stasiun kecil," katanya yang dikutip Kabar Banten dari website @heritage.kai.id, Kamis, 18 Februari 2021.

Sebagai tempat perhentian kereta, Stasiun Rangkasbitung digunakan untuk naik turun penumpang dan barang. Berdasarkan “Buku Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobildiensten op Java Madoera  yang terbit pada tahun 1900, terdapat delapan kali kereta api singgah. 

Tiga kali pulang - pergi  kereta api rute Jakarta-Rangkasbitung dan satu kali pulang - pergi kereta api lintas Maja-Rangkasbitung. Pada saat itu, dari Jakarta menuju Rangkasbitung memerlukan waktu tempuh hampir empat jam.

Biaya perjalanan kereta api dibedakan berdasarkan kelas. Pada tahun yang sama, untuk perjalanan dari Jakarta ke Rangkasbitung penumpang Kelas 2 (Eropa, Cina, Arab) merogoh kocek sebesar 3,25 gulden. 

Dengan rute yang sama, penumpang Kelas 3 (campuran) membayar tiket kereta 1,20 gulden, tarif penumpang Kelas Inlanders (khusus pribumi) sebesar 0,80 gulden dan khusus penumpang inlanders (pribumi) cukup mengeluarkan uang 0,24 gulden. 

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: @heritage.kai.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x