Kota Cilegon Rawan Bencana, BPBD Catat 56 Kali Terjadi di 2020, Tertinggi Bikin Permukiman Warga Luluh Lantak

- 19 Februari 2021, 15:35 WIB
BPBD Cilegon menyebut bahwa Kota Cilegon rawan bencana.
BPBD Cilegon menyebut bahwa Kota Cilegon rawan bencana. /

 

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cilegon menyebut bahwa Kota Cilegon rawan bencana. Bahkan, BPBD Cilegon mencatat sepanjang 2020 terjadi hingga 56 kali bencana. Namun, bencana yang terjadi di Kota Cilegon tersebut tidak menelan korban jiwa.

Kepala Seksi Tanggap Darurat Bencana pada BPBD Cilegon, Sidik mengatakan, ada pun korban jiwa jatuh ketika bencana banjir terjadi di sekitar Perumahan Metro, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Itu terjadi 1 hari pasca banjir melanda Kota Cilegon, sehingga tidak dihitung sebagai korban bencana banjir.

"Waktu itu ada banjir di sekitar Perumahan Metro, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Sehari setelah banjir ada orang yang sedang melihat kondisi sungai, setelah itu terpeleset dari motor dan hanyut, saat ditemukan telah meninggal dunia," kata Sidik. 

Baca Juga: Kota Cilegon Diguyur Hujan Deras, Jalan dan Perkantoran Terendam Banjir

Menurut Sidik, dalam penanganan bencana pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, PMI, dan relawan. Selain itu, juga dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Pemkot Cilegon.

"Petugas kami stand by 24 jam di Kantor BPBD Cilegon. Jadi ketika ada informasi bencana ada yang meluncur ke lokasi terlebih dahulu," ujarnya.

Penanganan bencana, lanjut Sidik, berbeda-beda tergantung karakteristik wilayah banjir.
Misalkan penanganan banjir di komplek perumahan berbeda dengan penanganan banjir di gang perkampungan tentu.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Semua Pejabat Sibuk, Helldy-Sanuji Asyik Lakukan Ini

"Kalau banjirnya di pemukiman gang sempit, kami bawanya ban untuk evakuasi, tapi kalau di perumahan bisa perahu karet," ujar Sidik. 

Sidik mengimbau agar warga tetap waspada akan datangnya bencana-bencana tersebut.
Ia meminta seluruh pihak secara pro aktif mengawasi wilayahnya serta melaporkan adanya bencana ke BPBD Kota Cilegon.

"Semua pihak harus siaga dan pro aktif mengawasi wilayahnya masing-masing," ucapnya.

Baca Juga: Blusukan Wali Kota Cilegon Terpilih, Helldy: Banyak Difabel, Lurah Harusnya Tahu

Sementara itu, Sekretaris Camat Purwakarta, Wawan Ikhwani mengatakan, awal tahun ini wilayahnya telah terkena bencana banjir. Bencana banjir tersebut karena adanya pendangkalan kali di sejumlah aliran kali di kecamatan Purwakarta.

"Dua pekan lalu sudah terjadi banjir di wilayah kami. Itu karena adanya pendangkalan kali. Kami sudah beberapa kali mengusulkan normalisasi kali di Kecamatan Purwakarta tetapi tak kunjung terealisasi," katanya.

Aliran kali yang perlu dinormalisasi, kata Wawan, mengalir di sepanjang tiga kelurahan yakni aliran kali di Pabean, Tegal Bunder dan Purwakarta.

Baca Juga: Alat Suar di Perairan Suralaya Cilegon Menyala! Basarnas Kerahkan Personil, Ternyata Ini yang Ditemukan

Lalu, bencana apa saja yang kerap terjadi di Kota Cilegon. BPBD Cilegon mencatat 5 bencana yang paling rawan terjadi di Kota Cilegon adalah banjir, tanah longsor, kegagalan teknologi, angin puting beliung, serta kebakaran.

Pada 2020 lalu, BPBD Kota Cilegon mencatat bencana banjir terjadi 10 kali, tanah longsor 11 kali, kegagalan teknologi 1 kali, serta kebakaran 6 kali dan yang cukup mengejutkan bencana yang paling sering terjadi di Kota Cilegon adalah bencana puting beliung.

BPBD Cilegon mencatat jika bencana yang dapat meluluh lantakkan permukiman warga itu terjadi hingga 28 kali di Kota Cilegon.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x