Heboh! Matahari Cincin Terlihat di Langit Kabupaten Lebak, Fenomena Apa? Ini Penjelasannya

- 27 Februari 2021, 13:58 WIB
Matahari Cincin yang terlihat di Langit Kabupaten Lebak, Sabtu, 27 Februari 2021.
Matahari Cincin yang terlihat di Langit Kabupaten Lebak, Sabtu, 27 Februari 2021. /Kabar Banten/Purnama Irawan

KABAR BANTEN - Warga Kabupaten Lebak dihebohkan dengan fenomena alam berupa Matahari Cincin yang terlihat di Langit Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu, 27 Februari 2021, sekitar pukul 12.00 WIB.

Banyak warga Kabupaten Lebak yang penasaran dan mencari tahu apa arti dari Matahari Cincin menyerupai warna pelangi.

"Melihat Matahari Cincin baru kali ini. Tadi dapat infonya dari group kantor," kata Retna kepada KabarBanten.com, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Sambut Kunjungan Wakil Ketua DPR RI, Wahidin Halim Suguhkan Produk Lokal Banten, Cak Imin: Mantap!

Menurut dia, fenomena alam Matahari Cincin terbilang langka. Namun kemunculannya cuma sebentar.

"Kurang lebih satu jam. Soalnya tadi juga sempat ngambil foto terus disebarin ke sodara yang di Bayah dan di Serang. Kalau kata sodara yang di Bayah, sama dapat melihat Matahari Cincin," ujarnya.

Hal sama juga terlihat sama saudara di Kota Serang.

"Semoga saja, Matahari Cincin ini merupakan fenomena alam biasa terjadi. Tidak ada kaitan dengan akan adanya bencana," ujar Retna.

Baca Juga: Pemprov Angkat Jubir Gubernur Banten dan Wakil Gubernur, Siapa Dia? Apa Tugas Serta Fungsinya? Ini Jawabannya

Plh SMK Negeri 1 Kalanganyar, Yono Supriyono menuturkan, kemunculan Matahari Cincin terlihat sekitar pukul 12.00 WIB.

"Jam 12 warna cincin-nya terlihat jelas, pas foto lagi, 5 detik kemudian warnanya sudah mulai memudar. Saya baru pertama kali melihat fenomena Matahari Cincin," katanya.

Baca Juga: Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Kabupaten Lebak, Satu Orang Tewas

Berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dikutip KabarBanten.com, fenomena Matahari Cincin atau adanya sebuah cahaya lingkaran, yang terlihat melilit Matahari ini merupakan fenomena alam yang biasa disebut Halo Matahari.

Halo adalah lingkaran sinar putih berbentuk lingkaran pada matahari. Fenomena Halo terjadi karena terbentuk saru Kristal-kristal es dari awan cirrus pada ketinggian 5-10 km.

Baca Juga: Ditinggal Pemilik Makan Bakso di Terminal Sunan Kalijaga, Pencuri Pecah Kaca Mobil, Uang Rp250 Juta Raib

Cahaya Matahari direfleksikan atau dibiaskan oleh permukaan es berbentuk prisma sehingga cahaya matahari terpecah kedalam beberapa warna akibat efek udara dan dipantulkan kearah tertentu, mirip seperti pelangi.

Fenomena Halo selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi dan juga bisa berwujud setengah lingkaran dengan pusat pada cahaya matahari.

Baca Juga: Siap-siap! Sejumlah Daerah di Provinsi Banten Ini akan Alami Hari Tanpa Bayangan

Proses terjadinya Fenomena Halo diawali dari adanya cahaya Matahari, sinar Matahari kemudian direfleksikan atau dibiaskan oleh kristal-kristal es yang berbentuk batang atau prisma, sinar Matahari yang terpecah ke dalam beberapa warna tersebut dipantulkan ke arah tertentu di sekitar Matahari dan menjadi cincin cahaya di sekitar Matahari.

"Fenomena Halo adalah fenomana alam yang biasa, tidak ada hubungannya dengan tanda-tanda cuaca ekstrim atau apapun. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi-informasi yang tidak benar terkait fenomena tersebut. Biasanya kalau sudah beberapa saat setelah Matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang" demikian dijelaskan BMKG.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x