Pelabuhan Merak Tempo Doeloe: Dibangun Perusahaan KA, Kapal Pertama KM Taliwang, Berasa di Film Titanic

- 1 Maret 2021, 08:15 WIB
KM Taliwang saat merapat di Dermaga Pelabuhan Merak.
KM Taliwang saat merapat di Dermaga Pelabuhan Merak. /docplayer.info/

KABAR BANTEN - Indonesia dari sisi bahari, dianugerahi hamparan laut yang sangat luas. Di atas permukaan laut terdapat gugusan pulau-pulau yang terhubung oleh moda transportasi laut. 

Untuk itulah pentingnya keberadaan pelabuhan. Pada tempat itu, aktivitas penyeberangan antar pulau melalui kapal-kapal penumpang diakomodir.

Tahukah Anda, Pelabuhan Merak adalah pelabuhan penyeberangan antar pulau pertama yang dibangun di Indonesia.

Baca Juga: Dihantam Cuaca Ekstrem Saat Merapat ke Pelabuhan Merak Banten, KMP Dorothy Kandas di Perairan Merak

Berdasarkan studi Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, Pelabuhan ini dibangun pada 1912 oleh pemerintahan Hindia Belanda. 

Tujuannya, menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dalam rangka mobilisasi bahan sandang dan pangan, serta penumpang kalangan tertentu.

Kebutuhan sandang dan pangan diangkut berdasarkan kebutuhan timbal balik antara Batavia dan Sumatera.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Pulasari Pandeglang, Gunung Keramat Kerajaan Sunda, Tempat Ibadah Sunan Gunung Jati

Sedangkan pengangkutan penumpang sangat dibatasi, yaitu kalangan birokrat atau orang-orang yang dipercaya oleh pemerintahan Hindia Belanda, penyerangan pasukan untuk memadamkan pemberontakan, serta arus ekonomi kolonial.

Masyarakat pribumi yang dapat menyeberang melalui fasilitas pelabuhan, Hanya mereka yang dapat izin dari pemerintah Hindia Belanda.

Itupun dengan ketentuan yang sangat ketat, misalnya bukan tokoh politik tertentu atau yang berpotensi menyebarkan paham nasionalisme antar pulau, kecuali breka berstatus tahanan dengan pengawalan ketat.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Cilegon, Diambil dari Kata Air dan Kubangan, Daerah Rawa Berkembang jadi Kota Baja

Hal itu dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda, untuk mengantisipasi bersatunya masyarakat kedua pulau baik dari sisi ekonomi maupun sosial budaya. Dengan demikian arus perekonomian, hubungan sosial budaya dan politik antar pulau dapat dikendalikan.

Dari catatan sejarah Perahu Pustaka Bakauheni Lampung, Pelabuhan Merak sendiri dibangun oleh Staatsspoorwegen, sebuah perusahaan pengelolaan kereta api swasta saat itu. 

Pelabuhan Merak pada dasarnya digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai pendukung jalur kereta api Tanah Abang Jakarta dengan Merak di Banten.

Baca Juga: Ikut Rintis Kemerdekaan Republik Indonesia Bersama Tan Malaka, Dua Pemuda Rangkasbitung Masuk Catatan Sejarah

Dijadikannya Merak sebagai lokasi pelabuhan, tidak terlepas dari dari beberapa pertimbangan. 

Pertama, posisi Merak waktu itu jika dilihat dari ketersediaan sarana transportasi sangat berdekatan dengan Pulau Sumatera dibandingkan dengan daerah lainnya di pantai Utara di Pulau Jawa yaitu sejauh 105.79 Km dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Panjang.

Kedua, karena jarak yang dekat itulah maka otomatis jarak tempuh menjadi semakin dekat. Pemerintah Hindia Belanda memandang hal ini sebagai keuntungan dalam ekonomi maupun politik, misalnya untuk meredam jika ada pemberontakan atau bentuk perlawanan lainnya;

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Pandeglang, Negeri Seribu Ulama Sejuta Santri, Jejak Penuh Misteri Legenda Pandai Besi

Ketiga, keadaan geografis di Merak sangat memungkinkan untuk menjadi sebuah pelabuhan sebab secara alami didukung oleh palung laut serta adanya pulau-pulau yang dapat menahan hempasan ombak dari Samudera Hindia yang masuk ke Selat Sunda.

Keempat, secara politis lainnya Merak dapat menjadi tempat pengalihan terhadap aktivitas masyarakat pribumi agar tidak menumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kelima, karena posisinya yang strategis maka Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Panjang sekaligus merupakan tempat untuk memantau dan mangawasi aktivitas pelayaran yang melintas di Selat Sunda terutama kapal-kapal dagang yang merupakan saingan pemerintah Hindia Belanda. Hal ini mengindikasikan arti penting jalur ini.

Baca Juga: Sekda Cilegon Pilihan Helldy Agustian, Beda atau Satu Selera dengan Pemimpin Lama?

Kepala KSKP Merak AKP Didin Komarudin mengatakan, kapal penyeberangan pertama yang melayani Penyeberangan Merak - Lampung adalah KM Taliwang. 

Katanya, pada saat itu kendaraan tidak bisa masuk ke dalam kapal. Barang-barang pun dipanggil oleh para kuli panggul, penumpang serta para kuli panggul. 

"KM Taliwang itu mirip Titanic, tidak punya ramp door jadi kendaraan tidak bisa masuk. Dermaga pun hanya satu, tidak ada MB (moovable bridge). Jadi penumpang naik ke atas kapal pakai jembatan yang dibuat dari papan kayu," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x